Panennews.com – Puluhan Kelompok tani di Lombok Timur (Lotim) mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa traktor roda dua. Jumlah traktor yang dibagikan sebanyak 36 unit dari total 51 unit.
”Masing-masing Kelompok mendapatkan satu unit,” terang Muh Zam Zami, pengawas alsintan Dinas Pertanian Lombok Timur (Lotim).
Dari total traktor, hanya 36 unit yang baru bisa disalurkan, sisanya masih menunggu SK dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian pertanian. Pembagian alat pertanian ini berdasarkan usulan dan kebutuhan masing-masing kelompok petani.
Disebutkan, 36 kelompok tani yang mendapatkan bantuan tersebut tersebar di 16 desa dari sembilan kecamatan. Selain traktor roda dua sebelumnya Distan Lotim juga telah menyalurkan traktor roda empat sebanyak 10 unit.
”Bantuan lainnya yakni pompa air sebanyak 72 unit. Kelompok petani penerima bantuan mesin pompa saat ini sedang diverifikasi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Makmur Jaya 1 Sukardi menyampaikan, bantuan satu unit traktor itu diajukan beberapa tahun sebelumnya secara kelompok. Jumlah lahan pertanian yang tergabung dalam kelompok tersebut seluas 30 hektare lebih.
”Untuk pemanfaatannya kita akan musyawarah dulu nanti bersama anggota. Sistemnya seperti apa. Anggota kita sekitar 20 orang lebih,” ungkapnya.
Selama ini petani melakukan pembajakan secara swadaya, dengan biaya per hektare mencapai Rp 2 juta per sekali musim tanam. Sementara petani harus melakukan pembajakan 2-3 kali dalam setahun atau setiap pergantian jenis tanaman. Belum lagi biaya pupuk, pestisida dan lainnya.
Adanya bantuan ini diharapkan dapat meminimalisasi biaya produksi hingga 50 persen dan bisa meningkatkan perekonomian petani.
Kabid PSP Distan Lotim Darajata menambahkan, selain program pompanisasi, petani juga mendapatkan bantuan irigasi perpompaan.
Untuk irigasi perpompaan Distan Lotim mendapatkan 11 paket bantuan berupa dana yang disalurkan langsung ke kelompok petani melalui rekening masing-masing penerima.
Ditegaskan, daerah yang prioritas mendapatkan bantuan pompa ini merupakan lahan pertanian yang memiliki sumber mata air atau irigasi yang cukup.
Kelompok petani yang mendapatkan bantuan pompa harus membuat surat pernyataan untuk menanam padi.
Ditegaskan, daerah yang prioritas mendapatkan bantuan pompa ini merupakan lahan pertanian yang memiliki sumber mata air atau irigasi yang cukup.
”Di mana saja tempatnya asalkan petani itu sanggup menanam padi. Karena tahun ini daerah dianggap darurat pangan sesuai kebijakan pusat. Kita punya target untuk menanam padi itu sampai September,” tandasnya.