Bupati Sumba Timur Panen Raya Perdana Padi Varietas Ciheran

oleh -12 views
Bupati Sumba Timur bersama Kelompok Tani Bidi Tana saat melakukan panen raya padi varietas ciheran di Desa Kayuri (Dok. Istimewa)
Bupati Sumba Timur bersama Kelompok Tani Bidi Tana saat melakukan panen raya padi varietas ciheran di Desa Kayuri (Dok. Istimewa)

Panennews.com – Bupati Sumba Timur Khristofel Praing bersama Kelompok Tani Bidi Tana melakukan panen raya padi varietas Ciheran yang ditanam pada lahan seluas 10 hektare di Desa Kayuri, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur, Senin, (2/9/2024).

Praing mengapresiasi kerjasama dan kolaborasi serta sinergitas antara Kelompok Tani Desa Kayuri, Kepala Desa Kayuri, Camat Rindi, BPP Rindi dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur.

“Kami apresiasi Kelompok Tani Bidi Tana yang telah berupaya menanam padi varietas Ciheran diatas lahan seluas 10 hektare di Desa Kayuri, Kecamatan Rindi ini. Dan Ini sebagai wujud memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya di Sumba Timur ,” kata Khristofel Praing.

Pemkab Sumba Timur, jelas Kristofel Ptraing, melalui program untuk mewujudkan kedaulatan pangan bagi seluruh masyarakat tentu sangat mendukung apa yang ilakukan kelompok tani Bidi Tana ini.

Baca Juga :   Begini Bahaya Yang Mengancam, Jika Padi Terserang Hama Tikus

“Luar biasa, giat Kelompok Tani Bidi Tana ini yang turut melibatkan kaum perempuan Sumba Timur ini. Mereka dapat mengolah dan membuat konsumsi pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) kepada keluarga, hal ini sebagai upaya mengurangi resiko stunting dan gizi buruk di kabupaten Sumba Timur ,” jelasnya.

“Ini sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No.18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi,” tambah Praing.

Dia mengharapkan agar setiap kelompok-kelompok tani bersama anggotanya benar-benar menjadi wadah bagi petani untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan luas mengenai pertanian dengan penguasaan teknologi pertanian terkini, akses pupuk dan permodalan serta pemasaran hasil pertanian yang luas.

Baca Juga :   Urban Farming Di Kepulauan Seribu, Panen Lagi 20 Kilogram Kangkung

“Kami sangat berharap pengolahan lahan pertanian, hasilnya bukan hanya untuk konsumsi individu atau kelompok saja tetapi sekarang mampu menjawab kebutuhan hidup dan kesejahteraan rakyat Sumba Timur,” katanya.

Kelompok tani era sekarang ini lanjut Kristofel, sudah saatnya mengubah paradigma, filosofinya adalah harus berpikir produktif dalam menanam, selektif memilih jenis tanaman pertanian, varietas unggul.

“Selain itu tentunya untuk kepentingan prospek pasar, harus memproduksi dan menggunakan pupuk organic. Karena itu harus terus membedayakan lahan-lahan tidur dan produktif, sehingga memiliki nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok tani dan masyarakat umum,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.