Panennews.com – Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, panen raya padi lahan persawahan di Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.
Ia menyambut positif panen raya kali ini. Menurutnya, padi varietas unggul BK Situbondo 01 Agritan menjadi bukti bahwa varietas ini memiliki banyak keunggulan yang dinilai akan menjadi solusi bagi permasalahan ketahanan pangan dan ancaman krisis pangan dunia.
“Kata yang paling tepat adalah benih padi BK Situbondo 01 dan 02 Agritan solusi bagi petani, solusi bagi masyarakat, solusi bagi negara dan bangsa untuk mengatasi masalah ketahanan pangan,” ujarnya saat sambutan, Selasa (27/08/2024).
Panen raya padi pada program Perluasan Areal tanam (PAT) pada lahan seluas 40 hektar (ha) ini menurut Adhy merupakan wujud komitmen dalam mendukung kebijakan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan di wilayahnya.
Adapun caranya yaitu dengan mengkombinasikan benih padi varietas ini dengan program pompanisasi yang digulirkan Kementerian Pertanian RI.
“Kali ini kami melaksanakan panen raya padi BK Situbondo 01 pada Program Perluasan Areal Tanam (PAT) di Kabupaten Situbondo, tujuannya untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan serta untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri,” katanya.
Varietas unggul ini merupakan bagian dari terobosan baru dalam pengembangan teknologi produksi padi. Karena varietas ini memiliki potensi hasil sampai dengan 8,84 ton/ha dengan tekstur pulen, tahan terhadap wereng batang coklat serta terhadap beberapa penyakit seperti hawar daun dan penyakit blas (serangan jamur).
Lebih lanjut, Adhy menyebut keunggulan lain pada varietas BK adalah memiliki umur pendek yaitu sekitar 75-80 hari setelah semai dan bisa disebut dengan varietas super. Varietas ini sangat dibutuhkan untuk dapat mendorong peningkatan indeks pertanaman padi.
“Penggunaan inovasi teknologi dalam budidaya memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan stabilitas produksi pangan,” imbuh Adhy.
Adhy berharap varietas ini dapat dikembangkan di daerah lain di Jatim. Sehingga mempertahankan predikat Jatim sebagai lumbung pangan nasional.
Hingga kini, Jatim masih mampu mempertahankan posisinya sebagai produsen padi terbesar di Indonesia selama empat tahun berturut- turut dari tahun 2020 – 2023. Jawa Timur berkontribusi sebesar 17,99 persen terhadap produksi padi nasional.
“Capaian produksi padi Jawa Timur di tahun 2023 mencapai 9,7 juta ton-gkg atau setara dengan beras sebesar 5,6 juta ton,” terangnya.
Lebih jauh, Adhy menilai peningkatan jumlah produksi padi yang dihasilkan dari pemilihan varietas disertai penerapan teknologi lainnya diyakini dapat berkontribusi meningkatkan produktivitas dan mutu hasil padi.
Karenanya, ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat perlu ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan lapangan dan mudah diakses petani.
“Inovasi di berbagai sektor memang wajib dilakukan untuk dapat menjawab tantangan-tantangan masa kini,” katanya.