Panennews.com – Pabrik gula baru di Jalan Rembang – Blora, Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, siap beroperasi.
Direktur Utama PT Wadah Karya Rembang, Lie Kamadjaya menjelaskan, Kabupaten Rembang dipilih sebagai lokasi pabrik karena melimpahnya komoditas tebu di daerah tersebut.
Disampaikan, menurut KH Maimoen Zubair, tradisi menanam tebu telah menjadi keahlian masyarakat Rembang.
“Dulu almarhum Mbah Moen (KH Maimoen Zubair) bilang, tradisi tanam tebu sudah keahliannya masyarakat Rembang,” ujarnya, pada temu petani tebu, Selasa (13/08/2024).
Disampaikan, pabrik di Kecamatan Sulang tersebut akan menampung tebu dari Kabupaten Rembang dan sekitarnya, dengan komitmen untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan.
Selain itu, Lie juga mengungkapkan, pihaknya menggandeng PP Muhammadiyah dalam pendirian pabrik, untuk mendirikan laboratorium atau pusat penelitian bibit tebu unggul.
Sementara itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan, banyak petani di wilayah tersebut yang menanam tebu.
Lebih lanjut, dari total lahan pertanian seluas 34 ribu hektare, sekitar 8.900 hektare di antaranya sudah ditanami tebu sejak lama.
“Dinamikanya selalu ada, tetapi petani tebu kita tetap masih bilang, rugi ya tak lakoni pancen iku penggaweanku (rugi ya kita jalani, itu memang pekerjaanku) mungkin seperti itu,” ujar bupati menirukan perkataan petani tebu yang terkadang merugi, karena merosotnya harga jual tebu.
Lebih jauh, Bupati mengaku bersyukur, dengan adanya investasi pabrik gula di Rembang yang mencapai Rp1,7 triliun, dan dia berharap pabrik ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani tebu di wilayahnya.
Adapun Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan, pihaknya akan fokus mengembangkan perkebunan tebu ke depannya.
“Jadi, kami akan fokus untuk pengembangan perkebunan tebu, dari sini siapa tahu bisa kita kembangkan,” terang Haedar.