Panennews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mendorong petani Kabupaten Keerom untuk menanam cabe, guna menekan kelangkaan yang menyebabkan inflasi di wilayah tersebut.
Menurut Asisten Sekda Papua Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Setyo Wahyudi, kelangkaan cabe di Kabupaten Keerom menjadi atensi Kemendagri yang mesti segera dituntaskan.
Oleh karenanya, ia mengimbau pemda setempat mendorong petani di wilayahnya untuk menanam cabe, khusus di lahan yang produksi komoditinya kurang maksimal.
“Sebab petani Keerom kan tidak banyak yang menanam cabe. Ada yang menanam padi dan sayur misalnya. Sehingga kita dorong untuk tanam cabe di lahan yang produksinya tidak maksimal,” terang dia di Jayapura, Selasa (13/08/2024).
Masih menurut Setyo, secara umum inflasi di Papua masih terkendali. Namun, pihaknya juga menaruh perhatian untuk komoditi bawang merah di beberapa wilayah yang menyumbang inflasi.
“Tapi untuk daerah yang terjadi kenaikan bawang merah, ada daerah lain juga kelebihan (yang bisa menutupi). Contoh untuk Kabupaten Keerom yang juga mengalami kelangkaan komoditi tertentu, pada saatnya akan panen dan menutupi wilayah satu yang kurang,” tutupnya.
Diketahui, Inflasi di Papua masih di posisi stabil meski terjadi penurunan secara nasional, dari urutan 17 menjadi ke-16 se Indonesia di Juli 2024.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Papua melaporkan pada Juli 2024, terjadi inflasi year on year Provinsi Papua sebesar 0,91 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 10,42.
Dengan begitu, Setyo menurutkan bahwa penanaman cabai ini dilakukan agar tingkat inflasi di Papua terkendali secara maksimal. Di samping itu, juga untuk menekan harga cabai yang meningkat.
“Tanam cabai ini kan bisa mengendalikan inflasi, sehingga tingkat inflasi juga turun. Dan juga penanaman cabai ini bisa menekan harga cabai yang meningkat” tutupnya.