Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP Riau) tancap gas mengantisipasi ancaman krisis pangan.
Adapun itu akibat prediksi adanya kekeringan dan kondisi stok beras yang menipis di tingkat global, salah satunya dengan menggelar Rapat Koordinasi dan percepatan tanam sebagai aksi nyata dari Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan di 2 Kabupaten Provinsi Riau.
“Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Kita lihat Vietnam yang biasa memiliki stok beras 6-8 juta ton, saat ini hanya memiliki stok 300 ribu ton, karenanya pemerintah menetapkan kondisi darurat pangan yang harus disikapi dengan langkah yang tidak biasa-biasa saja,” ungkap Dr. Liferdi saat memberikan arahan, Kamis (08/08/2024).
Doktor Ilmu Pertananian Jebolan IPB University itu menyampaikan progress PAT di Kabupaten Pelalawan berada di zona merah di antara 12 Kabupaten lainnya di Provinsi Riau dengan realisasi pompanisasi, oplah dan padi gogo sebesar 3,59% atau seluas 256,5 Ha dari total target 7.139 Ha.
Sementara itu, progress realisasi di Kabupaten Indragiri Hilir sudah cukup baik dan berada di zona hijau dengan realisasi 30,15% atau seluas 2.828,8 Ha dari total target 9.382 Ha.
Rakor ini sebagai upaya mempercepat realisasi PAT yaitu pompanisasi, optimasi lahan rawa dan tusip padi gogo. Untuk wilayah Provinsi Riau memiliki target pompanisasi seluas 18.557 Ha, target Oplah 3.336 Ha dan Target Tusip Padi Gogo 17.112 Ha dengan total target PAT seluas 39.005 Ha.
Sementara itu, Kementan telah memberikan bantuan berupa pompa air sejumlah 240 unit yang telah terpasang 100 persen.
“Dengan adanya bantuan pompa air diharapkan dapat membantu ketersediaan air untuk bercocok tanam, sehingga target PAT juga tentu bisa dicapai, baik melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) maupun melalui penambahan areal tanam baru,” tambah Dr. Liferdi.
Bupati Pelalawan, Zukri menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh program Kementan dalam upaya meningkatkan produksi padi di Kabupaten Pelalawan.
“Oleh karenanya, perlu sinergi antara Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan untuk merealisasikan penanaman padi gogo dan mendorong oplah di Kecamatan Kuala Kampar yang memiliki luas potensi 6.000 Ha, ” ungkap Zukri.
Lebih jauh, Pj Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Herman mengapresiasi langkah koordinasi satgas antisipasi darurat pangan di Kabupaten Inhil.
Dirinya memaparkan langkah-langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten dalam upaya penyediaan beras di daerahnya, salah satunya dengan melakukan penanaman serentak seluas 3.000 Ha sebagai ujicoba dari lahan yang ada di Inhil seluas 17 ribu Ha.
“Selain sisi hulu yang diperhatikan, pemda juga berupaya mendorong hilirisasi beras melalui pengemasan yang baik agar dapat dijual dan diterima di pasaran,” tutup Herman.