Panennews.com – Setiap hari Minggu masyarakat petani sayur di Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa Kota Kupang NTT memanfaatkan kesempatan menjajakan jualan berbagai jenis sayur mayur, buah –buahan didepan halaman gereja pada hari Minggu.
Selain sayur mayur dan buah-buahan, mereka yang dan memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM), usaha kecil rumah tangga lain juga ikut menjajakan hasil karyanya.
“Kami memanfaatkan pelataran parkir dan halaman gereja halaman gereja untuk menjajakan hasil bumi dari dari kebun. Diantaranya sayur, kacang-kacangan dan buah-buahan. Jadi selesai kami mengikuti ibadat, Missa minggu, kami jualan juga ,” kata Minggus Lomi, warga kelurahan Belo yang juga anggota umat gereja Belo.
Dia menyebutkan untuk sayur mayur dan buah-buahan, stok yang dibawa dari kebun jumlahnya variable. Tidak terlalu banyak, namun hasilnya bisa bawa pulang uang.
“Kami memanfaatkam missa minggu untuk menjajakan hasil. Selesai kebaktian, begitu keluar gereja rata –rata para umat membeli sayur dan buah –buahan untuk bawa pulang ke rumah mereka ,” kata Minggus Lomi, Minggu (30/6/2024).
Nada serupa juga dikemukakan Ina Miha, penjual jagung muda dipelataran parker halaman gereja.
“Setiap minggu, kami datang mengikut ibadat di gereja. Jadi selain membawa Alkitab dan bku nyanyian, kami juga membawa jagung muda yang dipanen dari kebun. Kami bawa 20 ikat dan biasa laku semua. Kami bawa pulang uang Rp200 ribu ,” kata Ina Miha.
Hal senada juga dikatakan salah satu petani sayur Yuliana Baitanu (42), seorang pedagang sayur yang menjajakan sayurnya didepan parkiran gereja katolik Stasi Santu Agustinus Belo.
“Hari Minggu saya datang ikut missa di gereja. Saya juga memanfaatkan kesempatan untuk jualan sayur. Jadi keluar gereja, banyak umat yang membeli sayur. Dan pengalaman selama ini sayur yang dibawa laku, dibeli semua. Bisa bawa pulang uang, kadang sampai Rp350 ribu,” kata Yuliana Baitanu.
Lain lagi Yanus Riwu (36) yang memiliki usaha gorengan kue cucur, kue, kripik pisang serta jagung goreng.
“Setiap minggu saya datang sembahyang di gereja. Saya juga bawa bahan jualan. Antaranya kue cucur, pisang juga kripik pisang. Selain itu ada jagung goring. Penghasilan setiap minggu didepan gereja ini bervariasi sesuai dengan jumlah yang ada. Paling banyak saya bisa bawa pulang uang 300 ribu,” kata Yanus Riwu.
Secara terpisah Ketua RW 003, Kelurahan Belo, Goris Takene membanarkan banyak warganya yang juga umat memanfaatkan hari minggu menjajakan hasil jualan mereka didepan gereja.
“Ya, banyak warga kami yang setiap minggu kegereja membawa hasil usaha mereka, seperti sayur, buah-buahan dan kacang –kacangan untuk dijual. Jadi habis ibadat gereja, rata-rata umat membeli dan membawa pulang ke rumah,” kata Goris Takene