Cegah Hama Tikus Di Lahan Padi, Pemprov Sulbar Gencarkan Program Rubuha

oleh -19 views
download (60)
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) ikut melaksanakan Program Gerakan Massal (Germas) Pembuatan Rumah Burung Hantu (Rubuha) di wilayah Sulbar.

Kegiatan ini sebagai salah satu metode pengendalian Hama Tikus yang dicanangkan oleh Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI.

Dalam Germas ini Kepala UPTD BPTPH Dinas TPHP Sulbar Hasdiq Ramadhan bersama dengan POPT Majene serta Tim dari Dinas Pertanian Majene ikut serta melaksanakan pembuatan dan pemasangan Rubuha, tepatnya di Kelompok Tani Mentari Pagi, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar, sebanyak 3 unit.

Selain di Majene, Germas Pembuatan Rubuha juga dilaksanakan di kabupaten lainnya yang ada di Sulbar, yaitu 1 unit di Kabupaten Mamuju, 1 unit di Kabupaten Mamasa, 1 unit di Kabupaten Polewali Mandar.

Lebih lanjut, 1 unit di Kabupaten Pasangkayu dan 1 unit di Kabupaten Mamuju Tengah. Kegiatan ini diikuti langsung oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan bersama Tim Dinas TPHP Sulbar.

Baca Juga :   Agar Bawang Bombai Terbebas OPTK, Indonesia Tandatangani Protokol Karantina

Sementara itu, Kepala UPTD BPTPH Dinas TPHP Sulbar, Hasdiq Ramadhan mengatakan, tikus merupakan salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) utama pada tanaman padi yang dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis.

Disampaikan, salah satu strategi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) untuk mengendalikan hama tikus dapat dilakukan dengan memanfaatkan peran predator seperti burung hantu, yang merupakan salah satu spesies burung hantu yang potensial untuk dikembangkan dan dioptimalkan peranannya sebagai musuh alami tikus.

“Tikus menjadi makanan utama Tyto alba yakni sekira 99,41 persen. Tyto alba diketahui mampu mendengar dan mendeteksi hama tikus hingga 500 meter dengan daya jelajah hingga 10-12 Km dan berburu tikus untuk dimakan setiap malam dengan jumlah 3-5 ekor” kata Hasdiq, Selasa (16/07/2024).

Ia menambahkan, program pembuatan dan pemasangan Rubuha itu menjadi salah satu gerakan pengendalian yang efektif dan efisien dengan mengelola OPT tikus secara ramah lingkungan dengan memanfatkan peran burung hantu sebagai predator potensial.

Baca Juga :   Komisi IV Dukung Alokasi Pupuk Subsidi Hingga Capai 9,55 Juta Ton

Diharapkan kedepannya agar sosialisasi terus menerus disoundingkan kepada masyarakat terkait manfaat Tyto alba sebagai musuh alami yang dapat memberikan prospek yang baik dalam mengendalikan OPT tikus.

Selain itu, pemantauan dan pengawasan secara rutin juga terus dilakukan untuk mengetahui perkembangan populasi di tiap daerah sebagai upaya pengembangan Tyto alba.

Lebih jauh, Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif menyampaikan, kegiatan itu perlu diapresiasi dengan harapan agar terus dilanjutkan bersama seluruh stakeholder terkait sebagai upaya pengendalian hama secara terpadu khususnya OPT tikus yang merupakan OPT utama, sehingga kerugian petani akan mampu diminimalisir.

“Dengan begitu, produksi dan usaha tani pun akan ikut meningkat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.