Panennews.com – Pemerintah provinsi NTB melalui Kepala Dinas Perdagangan provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, A.P., M.Si mengatakan, bahwa pihaknya akan menyiapkan budidaya khusus Mutiara untuk pelaku UMKM lokal.
Mutiara menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan daerah NTB, khususnya daerah Sekotong, Lombok Barat. Sejauh ini, masyarakat belum bisa menikmati secara maksimal potensi Mutiara yang dimiliki daerah ini, oleh karena itu, Dinas Perdagangan berkoordinasi dengan dinas kelautan berupaya untuk menyediakan budidaya khusus untuk market lokal.
“Karena budidaya yang dikelola ini kan ekspor semua, kita tentu saja akan ada budidaya-budidaya khusus yang memang marketnya lokal,” ujarnya. Senin (29/7/2024).
Biasanya, hasil panen Mutiara langsung di ekspor ke pabrik pusat yang ada diluar negeri. Akibatnya, masyarakat tidak dapat menerima manfaat dari hasil laut tersebut. Sehingga pemprov berupaya untuk memberikan ruang kepada masyarakat agar dapat merasakan hasil budidaya Mutiara.
Selain budidaya Mutiara, pemprov NTB juga mulai melakukan budidaya kulit kerang Mutiara. Artinya, masyarakat memiliki pilihan lain untuk tambahan aksesoris. Budidaya kulit kerang ini merupakan suatu inovasi yang mana dari satu kerang Mutiara, tidak ada yang dibuang, artinya seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan.
“Kita juga sedang mengembangkan di beberapa pelaku usaha adalah kerajinan kulit kerangnya, jadi aksesoris kita sekarang sudah berasal dari kulit kerang juga, bukan hanya Mutiara. Ini sebagai penambah aksesoris konsumen, juga sebagai bentuk inovasi,” lanjutnya.
Dikatakannya, mutiara NTB adalah mutiara dengan kualitas terbaik. Yang mana merupakan mutiara air laut asli, sehingga harga dari komoditas ini cukup tinggi.
“Untuk mutiara kita yang asli dari NTB itu Mutiara air laut, jadi bukan mutiara air tawar yang murah meriah, memang harganya mahal, kita rutin ekspor, salah satu komoditi yang rutin ekspor adalah Mutiara,” jelasnya.
Mutiara juga agar memberikan manfaat lebih bagi daerah dan UMKM, pemprov NTB saat ini gencar sosialisasi pengelolaan mutiara bagi masyarakat lokal, serta menjamin ketersediaan bahan bakunya.
Adapun dalam pengelolaan budidaya mutiara, pemerintah provinsi NTB berperan sangat strategis, mulai dari budidayanya, izin ekspor, hingga perizinan pengelolaan bagi masyarakat lokal.
“Banyak kontribusi seperti perijinan dan sebagainya dari daerah. Dinas perdagangan lebih ke ekspor produk, pengembangan produk serta pembudidayaan ada di Dinas Kelautan,” tandasnya.