Tinggal 200 Hektare, Eksploitasi Perkebunan Teh Di Puncak Masih Berlanjut

oleh -17 views
Ilustrasi Perkebunan Teh
Ilustrasi Perkebunan Teh - Foto : Pixabay/quangpraha

Panennews.com – Masyarakat di kawasan Puncak, Bogor semakin vokal menyuarakan protes terhadap eksploitasi perkebunan teh yang terus berlanjut.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Mulyadi, mengemukakan kekhawatiran tersebut dalam rapat Panitia Kerja (Panja) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Prioritas Anggaran Tahun 2025 dan mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan.

“Saya banyak di protes masyarakat di Dapil saya, Jabar V, karena banyaknya pembangunan komersil di area perkebunan teh yang masih produktif. Bahkan saat ini sisanya tinggal 200 hektar, ini ancaman pak,” tegas Mulyadi saat Rapat Panja RKP dan Prioritas Anggaran Tahun 2025 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/06/2024).

Baca Juga :   Tanaman Hias Kekurangan Unsur Hara, Begini Cara Mudah Mengatasinya

Ia pun meminta pemerintah untuk membuat kebijakan yang mendengarkan keluhan masyarakat. Menurutnya, kawasan kebun teh memiliki peran vital sebagai resapan air yang mampu menahan erosi.

“Saat ini warga mulai merasakan dampaknya. Beberapa sumber air yang mengalir ke warga menjadi terganggu,” kata Mulyadi.

Lebih lanjut, menggarisbawahi dampak nyata yang dirasakan oleh masyarakat setempat. Ia juga menekankan bahwa alih fungsi perkebunan teh saat ini merupakan ancaman serius.

Maka itu, ia mengkritik pemerintah untuk tidak membuka investasi tanpa memperhatikan dampak jangka panjangnya terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.

Baca Juga :   3 Jenis Tanaman Hias Indoor Yang Cocok Digantung Di Rumah

Dengan semakin maraknya pembangunan komersil di area tersebut, Mulyadi berharap pemerintah segera membuat kebijakan yang mempertahankan kelestarian lingkungan sekaligus melindungi hak-hak masyarakat lokal.

“Puncak sekarang bukan hanyak macet saja pak, tanaman juga rusak. ayo kita sama sama ke sana kita lihat pak, kasian masyarakat pak,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.