Panennews.com – Sejumlah sawah yang terdampak kekeringan dan mengalami gagal panen, diajukan untuk mendapatkan klalim asuransi.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto, saat ditemui di Kantor Dintanpan setempat.
Menurutnya, sebanyak 1.200 hektare lahan pertanian di daerah tersebut telah diasuransikan. Mayoritas lahan tersebut berada di Kecamatan Sumber dan Kaliori.
Disampaikan, beberapa lahan tersebut telah gagal panen, dan pihaknya sedang mengupayakan agar kerugian tersebut dapat ditutup dengan klaim asuransi. Setiap hektare sawah yang diasuransikan, dapat menerima klaim hingga Rp6 juta, tergantung kondisi lapangan. Beberapa klaim sudah diajukan.
“Saat ini, 120 hektare lahan yang gagal panen sudah disurvei oleh pihak penjamin,” ungkap Agus, saat meninjau lahan sawah yang kekeringan, Jumat (28/06/2024).
Selain mengupayakan klaim asuransi, pihaknya juga membangun sumur di berbagai lokasi untuk membantu pengairan sawah. Sekitar 60 sumur telah dibangun dengan dana dari APBN.
“Dengan bantuan dari APBN, 60 kelompok tani mendapatkan sumur. Harapan kami, sumur ini dapat segera digunakan untuk menyelamatkan tanaman yang masih ada,” jelasnya.
Sebelumnya, pihaknya telah bekerja sama dengan Kodim, meminjamkan 130 pompa air kepada kelompok tani untuk membantu pengairan. Rencananya, ratusan pompa air tambahan akan dihibahkan kepada petani.
Namun, imbuh Agus, petani menghadapi masalah lain, yaitu sejumlah sungai yang mulai mengering. Di muara sungai, air laut naik dan menghambat aliran sungai.
Agus menambahkan, musim kemarau di Kabupaten Rembang diperkirakan berlangsung sekitar lima bulan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang berencana menetapkan status siaga untuk menghadapi situasi ini.
Menurut data dari Dinas Pertanian, masih ada 4 ribu hektare lahan yang ditanami padi. Sementara itu, beberapa petani telah beralih menanam tembakau sebagai alternatif.