Tingginya Biaya Produksi, Sebabkan Kenaikan Harga Cabai Di Kalsel

oleh -19 views
cabai_keriting_merah
Foto : Panen News

Panennews.com – Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan tanggapan terkait melambungnya harga beberapa jenis cabai rawit.

Kenaikan harga cabai itu dibeberapa pasar tradisional yang diakibatkan tingginya biaya operasional pengiriman dan biaya produksi.

“Kita melakukan pemantauan untuk sampel harga di beberapa pasar tradisional di Banjarmasin, sehingga untuk harga cabai dinilai mengalami sedikit kenaikan harga daripada biasanya,” kata Kepala Disdag Kalsel, Sulkan, Banjarmasin, Selasa (20/05/2024).

Mahalnya biaya produksi seperti pupuk, lanjut Sulkan, menyebabkan beberapa jenis tanaman cabai mengalami kenaikan harga hingga ke konsumen.

Baca Juga :   Deflasi di NTB Disumbang Komoditas Kelompok Cabai

“Untuk harga tertinggi untuk jenis cabai keriting berada di harga Rp55.000,00 per kilogram. Sedangkan, Cabai merah besar harga terendah Rp50.000,00,” ujar Sulkan.

Selain itu, Sulkan pun juga mengatakan tidak bisa memprediksi harga cabai lokal, karena masih membutuhkan waktu untuk di panen, selain juga sangat tergantung dengan cuaca.

“Kita memiliki cabe jenis hiyung di kabupaten Tapin, akan tetapi mereka sudah memiliki pangsa pasar lain,” kata Sulkan.

Sedangkan, untuk jenis cabai memang kebanyakan didatangkan dari Sulawesi dan Jawa Timur, seperti Cabai rawit merah harga tertinggi berkisar di harga Rp75.000,00, dan untuk Cabai rawit hijau harga tertinggi Rp35.000,00.

Baca Juga :   Permintaan Daging Kerbau saat Idulfitri Meningkat Signifikan

“Memang seluruh jenis cabai kebanyakan didatangkan dari Sulawesi dan Jawa Timur. Namun, harganya itu masih tinggi ya. Jadi, disini kita nanti cari solusinya kenapa harga cabai itu melambung tinggi” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.