Panennews.com – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengadakan monitoring dan evaluasi (Monev).
Adapun Monev itu dilakukan bersama Sekretariat Kabinet Republik Indonesia dalam rangka peningkatan produksi daging ruminansia.
Acara ini diadakan di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang dan melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Kantor Staf Presiden, Sekretariat Wakil Presiden, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pangan Nasional, dan peternak.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Agung Suganda, menyambut baik kegiatan kegiatan Monev yang dilakukan bersama ini.
“Kami sangat senang karena bukan hanya Kementerian Pertanian saja tapi stakeholder dari instansi lainnya juga ikut memikirkan terkait peningkatan populasi ternak dan produksi daging”, ungkap Agung, Jumat (24/05/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 untuk produksi daging sebesar 4 hingga 4,6 juta ton, dengan visi swasembada daging nasional pada tahun 2026.
Presiden Joko Widodo sendiri menekankan pentingnya peningkatan produksi daging saat meninjau sentra pembibitan sapi swasta di Rumpin, Tangerang, Banten pada 21 Juni 2016.
Swasembada daging nasional memiliki signifikansi besar bagi Indonesia, mencakup berbagai aspek ekonomi, sosial, dan kesehatan.
Swasembada daging membantu memastikan ketersediaan pasokan daging yang stabil di dalam negeri. Ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor yang dapat terpengaruh oleh fluktuasi harga. Stabilitas harga dan ketersediaan daging yang terjamin dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Gun Gun Gunara selaku Kepala BIB Lembang dalam sambutannya menyampaikan bermula dari keinginan Pemerintah RI untuk meningkatkan populasi dan mutu genetika, produksi dan produktifitas ternak lokal, terutama sapi potong dan sapi perah, dilanjutkan dengan penerapan teknologi inseminasi buatan (IB) atau yang lebih dikenal sebagai kawin suntik oleh beberapa ahli pemuliaan dan reproduksi ternak.
BIB Lembang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah Ditjen PKH yang telah telah menerapkan pola pengelolaan Badan Layanan Umum dan memiliki tugas pokokndan fungsi (tupoksi) untuk memproduksi dan memasarkan semen beku.
“BIB sebagai Badan layanan umum dapat meningkatkan valuenya agar dapat mencapai target pendapatan dengan menciptakan berbagai inovasi”, jelas Gun Gun dalam sambutannya.
Pada dasarnya, produk semen beku saat ini sudah optimal namun untuk inseminator masih kurang, dikarenakan untuk penyelenggaraan bimbingan teknis di BIB terkendala pada kurangnya sarana dan prasarana.
Perwakilan Sekretariat Kabinet, di Keasistenenan Deputi Bidang Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Inovasi, Puji Wisudya menjelaskan selama ini ketersediaan daging sapi masih kurang dan impor menjadi alternatif pilihan.
“Tujuan dari rapat koordinasi dan evaluasi ini yaitu untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh peternak dan apa yang bisa disupport pemerintah kemudian dari koordinasi ini untuk selanjutnya kita tindak lanjut untuk meningkatkan produksi ternak”, jelas Puji.