Bendung Karet Sungai Juwana Disebut Bikin Rugi Petani? kok Bisa!

oleh -9 views
Proses pembangunan Bendung Karet
Proses pembangunan Bendung Karet di Sungai Juwana, Pati, Jawa Tengah. (Panennews.com/Ahmad M)

Panennews.com – Pembangunan Bendung Karet di Sungai Juwana, Desa Bungasrejo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, disorot Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan).

Ketua Jampisawan, Sunhadi menilai, petani di sejumlah wilayah di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani bakal terdampak Bendung Karet.

Sehingga, organisasi yang berkomitmen terhadap isu lingkungan ini meminta kejelasan fungsi proyek tersebut kepada instansi terkait.

“Bendung karet akan mengakibatkan perubahan besar, khususnya pertanian. Jadi petani ini akan terdampak karena masa tanamnya berubah,” ujarnya.

Adapun lahan pertanian yang dimungkinkan terimbas adalah Kecamatan Jakenan, Juwana, Pati, Margorejo, Gabus, Kayen, dan Sukolilo.

Baca Juga :   Kementan Serahkan Total Alokasi Pupuk Subsidi Capai 54 Triliun

“Sangat mungkin bisa merubah masa tanam (MT) para petani di wilayah tersebut,” imbuhnya.

Pembangunan bendung karet tersebut juga dinilai bertolak belakang dengan klaim bahwa bisa mengatasi banjir di wilayah yang berada di sepanjang aliran sungai Juwana.

Menurut Sunhadi, bangunan ini justru membuat kiriman air kawasan hulu semakin sulit terkendali.

“Bendung karet itu hanya untuk menghalau air asin dari laut. Jadi kalau untuk mengatasi banjir saya kira salah. Masyarakat di Jakenan ini sering kebanjiran, tapi asalkan sudah panen. Tapi kalau ini bisa kebanjiran dan enggak panen pula,” bebernya.

Baca Juga :   Awal Tahun Ini, Alokasi Pupuk Subsidi Di Bojonegoro Alami Penurunan

Jampisawan meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali Juana untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat, khususnya petani, terkait pembangunan Bendung Karet tersebut.

Mengingat selama ini, disebutkan belum ada sosialisasi dari pihak terkait soal proyek tersebut.

“Kami minta BBWS harus bisa menjelaskan ini kepada masyarakat. Pemerintah harus memberikan jawaban pasti khususnya kepada para petani. Jampisawan siap fasilitasi. Karena kalau sosialisasinya di desa informasi tidak sampai ke masyarakat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.