Wanita Tani Di Gunung Kidul, Panen Bawang Merah Capai Hingga 15,3 Ton

oleh -55 views
Bawang Merah
Ilustrasi Bawang Merah Foto : Freepik

Panennews.com – Kelompok Wanita Tani Kabupaten Gunungkidul mendapat program pengembangan bawang merah TSS seluas 10 hektare yang diterima oleh 3 Kelompok

Wanita Tani (KWT) bantuan diberikan sebagai program pengembangan kawasan kampung horti komoditas bawang merah.

Panewu Semin, Hariyanto mengatakan, 3 KWT penerima bantuan diantaranya KWT Sekar Dawe Bendung seluas 4 ha, KWT Setia Mekar Bulurejo seluas 3 ha, dan KWT Sri Rejeki Bedil Kulon, Rejosari seluas 3ha.

“Kelompok mendapatkan bibit bawang merah varietas Sanren 686 encek atau kurang lebih 171.500 batang, Dolomit 850 kg, pupuk organik 1 ton, Pupuk NPK 220 Kg, serta pembenah tanah,,” kata Hariyanto, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga :   Legislator Sebut Harus Cari Cara Agar Pemuda Mau Bertani

Ketua KWT Setia Mekar Bulurejo, Fitriyani mengatakan, kegiatan in dimulai dengan pengedropan sarana produksi pada bulan Agustus, dilanjutkan dengan pengedropan bibit mulai tanggal 1 bulan September dan secara bertahap dilakukan penanaman mulai tanggal 3 September 2023.

“Hasil panen secara ubinan mencapai 15,3 ton / hektare umbi basah. Ini dengan metode penanaman jarak tanam 15 x 15 cm,” katanya.

Selain itu, Fitriya juga menjelaskkan, untuk mendapatkan hasil maksimal pemupukan dilakukan tiga kali yaitu pemupukan dasar dengan pemberian dolomit, pupuk organic dan NPK yang disebarkan merata pada bedengan, pemupukan susulan I pada umur 15 hari setelah tanam.

Baca Juga :   Elnino Tanpa Berkesudahan, Petani di Lombok Barat Sedot Air dari Sumur

“Pemupukan susulan II pada umur 30 hari setelah tanam dengan NPK. Sedangkan Aplikasi POC dilakukan interval 7 hari sekali selama 3 kali,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta usai mengikuti panen bawang merah di KWT Setia Mekar Bulurejo mengatakan, gerakan tanam menanam kebutuhan pokok memang perlu dilakukan.

Lebih lanjut, KWT juga dapat memanfaatkan tanah kosong dan menggunakan polybag dalam mengembangkan komoditas bawang merah ini.

“Tidak memandang musim, baik kemarau maupun penghujan tanah tetap produktif. Kegiatan ini juga untuk mencukupi kebutuhan ibu ibu,” terang Bupati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.