Panennews.com – Beberapa pedagang menu masakan khas Bali nasi jinggo mengeluh lantaran harga beras masih tinggi hingga saat ini di tingkat pedagang pengecer di beberapa pasar tradisional di daerah Kabupaten Badung.
Beberapa pedagang di desa Kapal, Mengwi, Badung memperkirakan harga beras tinggi akibat dampak cuaca panas terjadi hingga saat ini.
menurut para pedagang harga beras sebelumnya kisaran Rp 136 kini Rp 146 hingga 148 ribu per 10 kilogram dengan kebutuhan beras untuk keperluan usaha kurang lebih 14 kilogram per hari.
Para pedagang mengaku dalam menghadapi kondisi ini melakukan berbagai upaya mulai, tidak berani menaikan harga hingga mengurangi takaran perbungkus nasi jinggo. Hal ini dilakukan para pedagang agar pelanggan tidak menurun.
“Ya, harga beras masih tinggi hingga memasuki pertengahan bulan ini.Harga beras sebelumnya kisaran Rp 136 kini Rp 146 hingga 148 ribu per 10 kilogramnya,” jelas, salah satu pedagang menu nasi Jinggo, Anom Gunawan, Sabtu, (28/10/2023).
Dirinya mengatakan, tingginya harga beras telah dirasakan dua minggu lalu.
“Saya rasa harga beras mulai merangkak naik kurang lebih dua Minggu lalu,” ucapnya.
Kemudian pedagang nasi Jinggo lainya, I Nyoman Rastono menyampaikan hal senada harga beras dirasa masih tinggi hingga saat ini.
“Ya, harga beras memang relatif masih tinggi hingga saat ini,” cetusnya.
Rastono menyebut, menghadapi kondisi ini terpaksa melakukan pengurangan takaran nasi setiap bungkusnya.
Hal ini dilakukan Dirinya guna menghindari pelanggan enggan datang membeli dagangannya.
“Terpaksa saya mengurangi jumlah takaran nasi setiap bungkus nasi Jinggo ini,” katanya.
Pedagang nasi Jinggo sangat berharap Pemerintah terkait dapat segera menurunkan harga beras ke harga sebelumnya.
Karena menurutnya, jika harga beras masih tinggi tentu semakin sulit mengolah jualan menu masakan nasi Jinggo ini saat ini maupun ke depannya.