Pemkab Bojonegoro Minta Petani Bawang Merah Gunakan Benih Biji

oleh -16 views
bawang merah trisula
Bawang Merah Jenis Trisula Yang Ditanam Pada Polybag - Foto : Amar/Panennews.com

Panennews.com – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus mendorong para petani bawang merah beralih ke penggunaan benih biji.

Langkah ini untuk mengatasi ketergantungan benih umbi dari daerah lain serta meminimalkan biaya produksi budidaya bawang merah.

Kepala DKPP Bojonegoro Helmy Elisabeth menyampaikan bahwa saat ini kebutuhan benih bawang merah di Bojonegoro masih tergantung dari luar daerah.

Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, maka sejak 2022 DKPP berusaha menumbuhkan penangkar benih dari wilayah Bojonegoro sendiri meskipun kapasitas produksinya belum besar.

“DKPP terus menyosialisasikan penggunaan benih bawang merah TSS/biji yang secara biaya lebih murah dibandingkan umbi. Karena menggunakan benih biji melalui teknologi True Shallot Seed, petani bawang merah akan meraih banyak keuntungan dibandingkan dengan cara konvensional menggunakan bibit umbi bawang merah,” ucapnya, Jumat (29/09/2023)

Baca Juga :   Jepang Jadi Pasar Ekspor Mangga Indonesia Senilai Rp140 Miliar

Lebih lanjut, Helmy Elisabeth menjelaskan bersama para petani, DKPP, peneliti BRIN dan Panah Merah selaku produsen benih bawang merah melaksanakan percontohan produksi penggunaan benih bawang merah TSS/biji di lokasi percontohan Desa Semenpinggir Kecamatan Kapas.

Dari hasil percontohan yang dilakukan tersebut berdasarkan hasil ubinan mencapai kisaran 20 – 29,6 ton/ha bawang merah dalam kondisi basah.

Selain itu, pihak DKPP juga mencoba beberapa metode perlakuan budidaya bawang merah TSS/biji yaitu pada bedengan dengan perlakuan potong pucuk pada persemaian 1 minggu sebelum tanam.

Data itu telah dihasilkan berat panen basah 29,6 ton/ha. Sedangkan Tanam 2-3 bibit per lubang tanam dihasilkan berat basah 34,4 ton/ha.

Baca Juga :   Dengarkan Keluhan Petani Bawang, Presiden Telepon Mendag Soal Impor Bawang

“Budidaya berikutnya dengan tanam 1 bibit per lubang tanam dihasilkan berat basah 28,8 ton/ha di mana kisaran jumlah umbi per rumpunnya sebanyak 3-6 umbi,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu petani bawang merah Moh. Rifa’i warga RT 03 RW 01 Desa Tanjungharjo Kecamatan Kapas menuturkan bahwa budidaya bawang merah menggunakan biji memang lebih menguntungkan.

Selain bisa menekan biaya produksi dan hasilnya lebih banyak, warna juga lebih merah merona, dan umbinya bisa lebih besar dan lebih tahan dengan hama.

“Meskipun kemarin saya mencoba belum 100% hasilnya, dikarenakan ada kendala di pengolahan lahan, namun yang lahannya bagus sudah kelihatan menghasilkan dari biji dengan perbandingan yang dari umbi bawang merah,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.