Panennews.com – Kualitas madu asal Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, selama ini dikenal baik oleh masyarakat.
Terlebih kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani masuk ke dalam Triangle of Muria, yang sangat kaya akan sumber daya alam (SDA).
Produsen madu, Tatik mengatakan, keluarganya telah memproduksi madu sejak tahun 2021, dan berlanjut hingga sekarang.
Menurutnya, potensi madu di Desa Gunungwungkal, Kecamatan Gunungwungkal, sangat besar. Terlebih daerah tersebut berada di lereng Pegunungan Muria.
“Potensi madu di desa saya sangat besar, banyak warga yang membudidayakan lebah untuk usaha produksi madu. Kalau usaha berternak lebah dari keluarga saya sudah ada sejak tahun 2001,” ujarnya, Rabu (20/9/2023).
Tatik mulai serius meneruskan usaha keluarga untuk beternak lebah pada tahun 2020, tepatnya saat pandemi Covid-19 menggebuk Nusantara.
“Madu saat itu menjadi salah satu pilihan untuk menjaga imunitas tubuh dan banyak dicari masyarakat,” ungkapnya.
Tatik menjual madu mentah yang diambil dari proses produksi lebah secara langsung. Lebah-lebah tersebut merupakan lebah yang ia budidaya sendiri.
Berbagai jenis madu ia jual, mulai dari madu multifora, randu, mangga, suket, hingga madu kelengkeng.
“Saya menjual madu mentah dari petani lebah langsung atau madu yang belum diolah oleh pabrik. Ini madunya murni dari peternakan lebahnya langsung yang saya ambil. Lebah milik kami sendiri,” tuturnya.
Harga madu disesuaikan dengan kondisi pasar. Untuk saat ini ia menjual madu dengan harga mulai dari Rp40.000 hingga Rp85.000 perkilogram.
Dibeberkan, produksi madu olahannya dijual ke berbagai pedagang kecil hingga pedagang besar. Selain pabrik besar tentunya.
“Fokus kami ke grosir, biasanya melayani pedagang kecil maupun besar. Biasanya juga kirim ke pabrik. Madu-madu asli seperti yang saya produksi memang diminati oleh pengepul atau penjual madu eceran,” jelasnya.
Ditambahkan, butuh waktu 8-20 hari untuk memanen madu. Menurutnya, musim panen madu bergantung pada munculnya nektar.
“Musim madu tergantung nektar, kalau musim bunga randu ya kita ke daerah banyak randu. Musim karet ya kita ke daerah karet,” pungkasnya.