Panennews.com – Garam di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, saat ini laku diharga Rp 1.500 per kilogram.
Harga tersebut cenderung turun, jika dibandingkan awal panen raya yang mencapai Rp3.500 per kilogram.
Penjual Garam, Sri Winarti mengungkapkan, harga Rp 1.500 per kilogram jauh lebih baik, jika dibandingkan pada tahun 2022 yang hanya laku Rp1.000 dari tangan petani.
“Harga garam cenderung fluktuasi, saat ini dikisaran Rp 1.200 – Rp 1.500 per kilogram. Lima pekan lalu garam diangka Rp 1.400 per kilogram. Namun sekarang harga di sini Rp 1.500 per kilogram,” kata warga Desa Lengkong, Kecamatan Batangan itu, Jumat (22/09/2023).
Harga tersebut, disebutkannya jauh lebih baik dibandingkan daerah lain. Mengingat, kualitas garam di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani dinilai sama dengan garam produksi Madura.
“Harga di sini jadi yang tertinggi. Harga garam di sini seperti harga di Madura sebagai salah satu penghasil garam terbesar di Indonesia,” jelas Sri.
Ia mengaku, membeli garam langsung dari tangan petani di daerah. Untuk kemudian memasarkannya ke sejumlah wilayah.
“Kami beli dari petani setempat. Kemudian kami pasarkan ke berbagai daerah, seperti Pati bahkan sampai Yogyakarta,” terang Sri.
Lebih lanjut, Ketua Kelompok Tani Garam Desa Ketitang Wetan, Ali Muntoha menjelaskan, pada panen raya lalu harga garam sempat menyentuh angka Rp3.500 per kilogram.
Padahal pada tahun 2022, garam cuma dihargai Rp 1.000 per kilogram.
Meski saat ini harga garam dari petani turun menjadi Rp 1.500 per kilogram. Namun itu masih mending dibandingkan tahun lalu.
“Beberapa bulan lalu harga garam sangat bagus. Itu karena musim kemarau yang cukup stabil, sehingga kualitas garam juga bagus,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Kuswantoro membeberkan, harga garam di tingkat pasar berada di angka Rp 8.000 per kilogram untuk garam bata, serta Rp 10.000 per kilogram untuk garam halus.
Meski ada selisih yang cukup signifikan, tetapi hal tersebut dinilai wajar. Mengingat, garam yang beredar di pasaran telah diproses sedemikian rupa, agar layak konsumsi.
“Harga garam cukup stabil di Pati. Untuk persediaannya pun mencukupi kebutuhan masyarakat,” tutur Kuswantoro.