Panennews.com – Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan kawasan budidaya durian di lahan seluas 10 hektare. Sebagai tahap awal, seribu pohon durian Musang King ditanam oleh para petani.
Pengembangan kawasan durian tersebut berada di Kalurahan Tambakromo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, yang ditandai dengan gerakan penanaman seribu pohon durian, Kamis, (3/8/2023).
Perwakilan petani, Sumarno mengatakan, penanaman durian dilakukan di lahan seluas 10 hektare oleh Kelompok Tani (Poktan) Banyumulyo, Padukuhan Jambedawe, dan Poktan Maju Sari, Padukuhan Garon, Tambakromo.
Dalam gerakan penanaman durian ini, petani mendapatkan bantuan 1000 bibit durian varian Musang King, pupuk organik, pupuk hayati padat, pembenah tanah, dan pupuk NPK.
“Potensi pengembangan durian di wilayah ini sudah kita awali dengan penanaman durian jenis Kencono Rukmi pada tahun 2018 lalu. Sekarang sudah mulai berbuah,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan DIY Sugeng Purwanto mengatakan, gerakan tanam durian ini dalam rangka pengembangan kawasan pertanian di Gunungkidul. “Potensi wilayah ini sangat bagus untuk pengembangan durian,” kata Sugeng.
Menurutnya, wilayah yang cocok ditanami durian punya sejumlah indikator, antara lain wilayah dengan lokasi tinggi dan bagus juga untuk budidaya lain seperti cengkeh dan petai.
“Penanaman disesuaikan dengan kontur tanah. Jarak ideal antara bibit tanaman 7 – 10 meter,” paparnya.
Sugeng berharap masyarakat setempat menjaga dan merawat tanaman durian hingga dapat berbuah dengan baik. Apalagi durian varian Musang King telah mengantungi legalitas dan sertifikasi bibit yang bagus.
“Saya berharap tidak mengecewakan. Dari ribuan kelompok tani (di DIY) hanya wilayah ini yang dinyatakan pantas menerima bantuan,” ujar Sugeng.
Adapun Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan, budidaya durian membutuhkan pemeliharaan dan ketekunan ekstra agar berbuah sesuai harapan. “Durian ini lebih memiliki nilai ekonomi tinggi. Syaratnya ya harus dirawat dengan baik,” katanya.