Populasi Pohon Randu Menurun, Produsen Kapuk Kalang Kabut

oleh -39 views
Pekerja mengemas kapuk randu
Pekerja mengemas kapuk randu di salah satu gudang di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. (Panennews.com)

Panennews.com – Keberadaan pohon randu (Ceiba pentandra) di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, populasinya semakin berkurang. Jika hal ini terus dibiarkan, dapat menggangu produksi kapuk randu di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani. Padahal komoditas satu ini, sukses menjamah pasar internasional.

Pengusaha Kapuk Randu, Afif Khoirul Hidayat, mengatakan, randu memiliki banyak manfaat terutama di dunia industri bahan mentah. Manfaat tanaman randu dapat diperoleh dari kayu untuk bangunan, serat kapuk untuk bahan mentah perabotan rumah tangga, serta biji randu untuk bahan bakar.

“Randu itu potensinya besar. Makanya pohon randu jangan ditebang. Misal ada yang menebang karena faktor tertentu, maka pemerintah harus tegas mengantisipasi kejadian seperti itu. Paling tidak ada upaya reboisasi,” ujar warga Desa Karaban, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga :   Antisipasi Banjir Dan Wabah Penyakit, Dandim Kupang Bakti Sosial Tanam Pohon Dan Membersihkan Lingkungan

Adanya pembalakan secara besar-besaran pohon randu sangat disayangkan. Mengingat, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis kapuk randu dan berdampak pada roda ekonomi. Iapun meminta agar pemerintah mengintervensi persoalan ini.

“Seharusnya ada perlindungan karena pohon randu akan punah. Mereka belum paham potensi kapuk. Perlu ada pelestarian pohon randu dan riset yang mendalam. Pemangku kebijakan harus melihat hal ini,” terangnya.

Dijelaskan, di Desa Karabam saja ada sebanyak 30 gudang besar kapuk randu dengan kapasitas sebesar 1,3-1,5 ton produksi per hari. Dari jumlah tersebut, 10 gudang sudah berstandar ekspor.

Baca Juga :   Kelompok Tani, Publikasikan Produk Hasil Hutan Di FIP 2022

“Sedangkan kalau di tempat saya sudah berstandar ekspor, rata-rata 35 ton mampu kami hasilkan dalam satu bulan,” imbuhnya.

Pada umumnya harga kapuk sebesar Rp20.000 per kilogram. Sedangkan jika sudah memasuki musim panen harga mengalami penurunan menjadi Rp17.000 per kilogram. Dengan harga tersebut, ia memasok kebutuhan produksi dari petani serta pengepul lainnya.

Terlepas dari itu, selain randu diolah seratnya menjadi kapuk fiber. Biji randu juga diminati pasar mancanegara, sebut saja Jepang, Amerika, dan negara di Eropa. Biasanya, biji randu diekstrak untuk diambil minyaknya dan dijadikan bahan baku biodiesel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.