Panennews.com – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), mengatakan pertanian sudah tidak lagi bicara masalah wilayah, tetapi sudah bersifat global. Oleh karena itu, kolaborasi menjadi kata kunci model bisnis pertanian.
Hal tersebut disampaikan Mentan pada malam puncak Sarasehan Petani Milenial “Local Champion” 2023 di Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (31/07/2023).
Adapun Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian, yaitu Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern.
“Arah kebijakan ini menjadi pedoman untuk bertindak cerdas, cermat dan akurat bagi jajaran Kementerian Pertanian dalam mencapai kinerja yang lebih baik, mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, memanfaatkan teknologi mutakhir, dan korporasi petani sesuai arahan Bapak Presiden,” katanya.
Untuk itu, Mentan berharap kegiatan ini mampu menghasilkan strategi penumbuhan usaha, jejaring pasar, pertukaran teknologi dan inovasi, serta mitigasi perubahan iklim global.
“Kolaborasi menjadi kata kunci model bisnis pertanian agar semakin maju. Kita sudah tidak bicara wilayah, seperti Jawa, Sulawesi atau Kalimantan, tapi global. Jadi sangat penting konektivitas antar kalian untuk membangun ekosistem,” tuturnya.
Lebih lanjut, Mentan pun berharap setelah sarasehan para peserta dapat berkolaborasi antar peserta maupun dunia usaha.
Mentan menambahkan, mengurus pertanian mungkin tidak akan membeli kemewahan, tapi mendapatkan ketenangan.
“Kalian akan tenang, tetap bisa makan dan hidup berkecukupan. Kalian di sini sudah di tempat yang benar untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Pertanian itu menguntungkan, pertanian itu tidak kotor itu citra dahulu, kalian yang bikin pertanian itu keren dan menguntungkan,” katanya.
Menurutnya, ciri petani milenial adalah militan, punya rasa ingin tahu yang tinggi dan menguasai teknologi dan mempunyai jejaring yang luas.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan kegiatan ini akan mengusung seluruh program unggulan Kementerian Pertanian.
“Terutama program-program yang inovatif dan kolaboratif dalam menumbuhkan wirausaha muda pertanian,” ujarnya.
Lebih jauh, salah satunya Program TANI AKUR (Petani Milenial Akses KUR), Dedi menjelaskan, TANI AKUR merupakan kolaborasi yang hadir untuk mempermudah akses pembiayaan dengan bunga yang terjangkau.
“Dengan pembiayaan yang mudah diharapkan akan mampu mendorong peningkatan skala usaha petani milenial agar semakin maju berkembang,” tutupnya.