Bantu Petani, Kemendag Dorong Kenaikan Harga Komoditas Karet

oleh -19 views
Pohon Karet
Istockphoto

Panennews.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerima kunjungan Ketua Parlemen Thailand Wan Muhammad Noor Matha di Jakarta pada Jumat (11/08/2023).

Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan tersebut, terdapat beberapa hal yang disampaikan Mendag Zulkifli Hasan.

Salah satunya mengenai pentingnya peningkatan kerja sama sektor perdagangan karet, mengingat Thailand dan Indonesia merupakan produsen karet terbesar nomor satu dan dua dunia.

“Thailand dan Indonesia merupakan produsen utama karet dunia yang menghadapi situasi yang kurang lebih sama akibat harga karet alam dunia yang terus berfluktuasi selama 10 tahun terakhir,” ungkap Mendag.

Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan menyoroti dinamika harga karet dunia yang terus menurun. Per-9 Agustus 2023, harga karet mencapai USD 133,36 per kg. Kondisi pasar karet dunia yang mengalami penurunan produksi, salah satunya akibat penyakit gugur daun sehingga belum mampu mendorong harga karet.

Baca Juga :   Ini 3 Pulau Di Indonesia Dengan Ekosistem Hutan Mangrove Terluas

Selain penurunan harga, tekanan dari konsumen terus berlanjut, terutama dengan pemberlakuan kebijakan European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) dari Uni Eropa yang berpotensi turut mempengaruhi perdagangan karet alam.

Sementara itu, Mendag Zulkifli Hasan menyebut pertemuan bilateral ini menjadi momentum untuk menguatkan hubungan bilateral Indonesia dan Thailand, khususnya dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan harga karet.

Lebih jauh, rendahnya harga karet akan berdampak terhadap ketersediaan karet alam di masa depan karena mendorong petani karet untuk alih komoditas.

“Sejatinya, harga karet yang yang terlalu rendah akan menurunkan kesejahteraan petani. Bila hal ini terjadi secara berlarut, dikhawatirkan sektor komoditas karet akan ditinggalkan. Untuk itu, kolaborasi negara-negara produsen karet terbesar, Thailand, Indonesia, dan Malaysia yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) diperlukan. Untuk memperkuat posisi, ITRC menggandeng negara eksportir karet lain seperti Vietnam dan Filipina, bersama memperjuangkan peningkatan harga karet untuk bantu petani,” tutup Zulkifli Hasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.