Panennews.com – Pemerintah Indonesia memiliki hubungan kerja sama yang erat dengan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Salah satunya yaitu kerja sama untuk membangun International Mangrove Research Center for Climate di Indonesia, Kamis (27/07/2023).
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Ibu Nani Hendiarti, menerima kunjungan delegasi dari UEA yang diwakili oleh Mohammed Al Hammadi selaku Undersecretary Ministry of Climate Change and Environment dan tim ke Pulau Belitung untuk observasi calon lokasi International Mangrove Research Center yang diusulkan berdasarkan hasil kunjungan lapangan, status lahan, dan hasil diskusi dengan para pakar serta kementerian/lembaga terkait.
Adapun kunjungan pertama langsung menuju Mangrove Juru Seberang. Rombongan delegasi diterima oleh Staf Ahli Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Wakil Bupati Belitung serta perangkat daerah lainnya. Dalam sambutannya Satf Ahli Gubernur menyampaikan kesiapan Belitung untuk menjadi lokasi research center.
Selain itu, Deputi Nani juga menambahkan bahwa pengembangan mangrove research center ini tidak hanya didedikasikan untuk Indonesia atau UAE saja, namun merupakan wujud kepedulian terhadap global sebagai aksi iklim.
“Kami menemukan bahwa Belitung memiliki kriteria yang sesuai untuk pusat riset ini, khususnya di Mangrove Juru Seberang. Kedepannya, lingkup kegiatan penelitian yang dilakukan akan berfokus pada pusat rehabilitasi dan konservasi mangrove, riset blue carbon, pemberdayaan masyarakat, dan joint-research pada ekosistem mangrove. Melalui riset ini, diharapkan dapat meningkatkan rasio keberhasilan rehabilitasi mangrove”, ucap Deputi Nani.
Sementara itu, Mohammed Al Hammadi juga menyampaikan sambutan singkatnya yang menyambut baik inisiatif Indonesia di Belitung. Ia berharap kedepannya Kerjasama ini dapat diwujudkan di COP 28 tahun ini dan semakin memperkuat kejasama antara Indonesia dan UAE dalam aksi iklim.
Para delegasi melanjutkan perjalanan mengelilingi Juru Seberang untuk melihat calon lokasi research center tersebut. Kemudian, juga berkesempatan untuk menelusuri area mangrove juru seberang ke lokasi rehabilitasi hingga lokasi pembibitan.
Dalam kunjungan ini, para delegasi juga berkesempatan untuk mengunjungi Museum Maritim di Belitung dan Pantai Tanjung Tinggi yang merupakan salah satu geosites dalam Belitung’s UNESCO Global Geopark.
Lebih jauh, para delegasi juga berkesempatan untuk mengunjungi Taman Wisata Mangrove Angke Kapuk, Jakarta sebagai salah satu contoh success story rehabilitasi mangrove di Indonesia.