Panennews.com – Pemerintah berkomitmen terus mendorong pemberdayaan UMKM agar dapat naik kelas, karena UMKM merupakan pilar penting pembangunan ekonomi Indonesia. Sebagai bukti, sektor UMKM mampu berkontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar 61% dan penyerapan tenaga kerja sebesar 97% dari total tenaga kerja di tahun 2019.
“Pembiayaan bagi UMKM menjadi salah satu faktor penting yang dapat menjadi akselerator perkembangan UMKM. Tidak ada Leaders’ Declaration, baik itu dalam G20 ataupun G7, yang tidak melibatkan isu UMKM, makanya UMKM sangat penting,” kata Menko Airlangga, dalam acara Penganugerahan Pemenang Lomba Resensi Buku “Pembiayaan UMKM” di Jakarta, Rabu (28/06/2023).
Selain itu, Menko Airlangga juga melanjutkan, meski jumlah UMKM di Indonesia banyak hingga mencapai 65,5 juta, share kredit UMKM dari total kredit masih berada di level rendah yakni hanya 20,99%.
“Selama 10 tahun terakhir rata-rata kredit tidak bergeser di kisaran 20%, maka Presiden Joko Widodo sudah meminta ini naik menjadi 30%,” imbuh Menko Airlangga.
Sementara itu, dalam menghadapi tantangan pembiayaan, Pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui tingkat suku bunga yang relatif rendah dan kompetitif yaitu 6%. Dalam pembiayaan KUR, terdapat pilihan skema yang tidak memerlukan agunan tambahan, yaitu untuk plafon KUR sampai Rp100 juta.