Begini Strategi Kementan Antisipasi El Nino Di Sektor Hortikultura

oleh -42 views
Pertanian
Foto : Panen News

Panennews.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta kepada seluruh jajarannya untuk segera melakukan langkah strategis dan antisipasi dalam menghadapi El Nino 2023.

Adapun berdasarkan data BMKG, El Nino diperkirakan mulai terjadi pada Juli – Agustus 2023. Mentan SYL juga mendorong para petani Indonesia sebagai negara yang kuat dalam menghadapi ancaman El Nino maupun krisis global dunia.

Sementara itu, Eks. Gubernur Sulsel dua periode itu juga memastikan bahwa jajaran kementan telah siap siaga di lapangan untuk melakukan langkah-langkah preventif dalam menghadapi ancaman global el nino. SYL juga mengharapkan persiapan pemerintah daerah untuk ikut serta membantu para petani yang kesulitan dalam menghadapi iklim ekstrim ini.

“Semua pihak harus bergerak melakukan kolaborasi, adaptasi dan antisipasi terhadap berbagai tantangan yang ada. Termasuk dalam menghadapi cuaca ekstrim El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga awal tahun 2024,” tegas Syahrul. di Jakarta Minggu (28/05/2023).

Baca Juga :   Mentan SYL Kejar Tanam Jagung di Jeneponto

Menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengambil langkah cepat dengan melakukan kolaborasi dan langkah konkret dengan membentuk Tim Early Warning System (EWS) dan Pengelolaan Tanam Hortikultura (SIPANTARA). Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Hortikultura yang dihadiri oleh semua tim. Tim ini terdiri dari BMKG, Badan Informasi Geospasial (BIG), BRIN, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, BSIP Agroklimat dan Hidrologi Pertanian.

Selain itu, Dirjen Prihasto yang juga ahli lingkungan dan agroklimat itu menjelaskan bahwa tim EWS SIPANTARA tidak hanya membuat prediksi peringatan dini untuk 3 bulan sampai 5 bulan ke depan.

“Tapi yang terpenting adalah langkah konkret dan kebijakan serta rekomendasi apa yang bisa dilakukan untuk antisipasi El Nino ke depan. Produksi dan ketersediaan hortikultura harus tetap tersedia dan aman dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga :   Komisi IV Soroti Daerah-Daerah Yang Sulit Dapatkan Pupuk Subsidi

Lebih jauh, Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy Hendra melakukan koordinasi dengan BPTPH seluruh Indonesia dengan mempercepat kegiatan yang terkait dengan penanganan dampak perubahan iklim terutama antisipasi El Nino. Jekvy menerangkan bahwa Beberapa kegiatan mitigasi akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Para POPT kami segera turun lapangan melakukan fasilitasi DPI seluas 375 Ha, Fasilitasi klinik sebanyak 150 unit, Gerakan pengendalian hortikultura seluas 6.800 ha di kampung hortikultura, dan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) sebanyak 120 kelompok. Semua kegiatan ini dilakukan secara cepat dan tepat sasaran dalam rangka antisipasi El Nino di lapangan”, tutup Jekvy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.