Panennews.com – Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Makmun mengaku senang karena saat ini 10 wilayah Kabupaten/Kota di NTB sudah berstatus zero case (kasus nol).
“Berkat kolaborasi lintas sektor menjadikan NTB berstatus Zero Case. Saya juga berharap, agar capaian zero case ini dapat dipertahankan sekaligus menjadi pilot projek atau contoh bagi provinsi lain yang belum belum berstasus zero case” kata Makmun di Lombok Timur, Sabtu, (28/1/2023) akhir pecan ini.
Pada kegiatan “Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) 2023” tersebut, Makmun juga menjelaskan, saat ini juga pemerintah memberian bantuan sebagai bentuk ganti rugi terhadap ternak yang mati karena PMK atau ternak tertular PMK yang dikenakan pemotongan bersyarat.
“Pemberian bantuan ini disalurkan langsung melalui rekening bank penerima bantuan” Makmun menambahkan.
Dikatakan, untuk pemotongan bersyarat ini diharapkan dapat menekan penyebaran kasus PMK lebih besar, jika dibandingkan dengan daerah yang tidak menggencarkan pemotongan bersyarat sejak awal merebaknya kasus.
Sementara itu, NTB sendiri telah menerima bantuan pemerintah untuk 200 ekor sapi yang terdampak PMK.
Adapun total bantuan yang disalurkan sejumlah Rp2 Milyar kepada 180 orang penerima untuk Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Barat.
Ia mengingatkan para peternak agar dana kompensasi ini digunakan kembali untuk membeli ternak, tidak boleh digunakan untuk hal lain.