Panennews.com – Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku bersyukur stok beras di wilayahnya dalam kondisi aman dan terkendali. Apalagi, kata dia, pasokan dan hasil panen raya terus mengalami peningkatan hingga menjadikan Pandeglang sebagian daerah penghasil beras tertinggi di wilayah Banten.
“Sesuai arahan Bapak Menteri Syahrul Yasin Limpo, kami mampu menjaga beras di Pandeglang dalam kondisi aman,”. Ungkap Irna saat menggelar panen raya di Desa Margagiri, Kabupaten Pandeglang, Selasa, (10/11/2023).
Selain itu, Irna mengatakan, peranan pemerintah pusat, dalam hal ini jajaran Kementan sangatlah besar, terutama dalam mensupport benih, pupuk hingga pendampingan petani dalam mengakses Kredit Usaha Rakyat pertanian.
“Ini kolaborasi yang sangat baik antara kita Pemda Pandeglang dengan jajaran Kementan dan juga Pemprov Banten,”. Ungkapnya.
Dikatakan Irna, bantuan dan pendampingan Kementan selama ini mampu memotivasi petani dalam meningkatkan produksi. Karena itu dia yakin kabupaten Pandeglang mampu menjadi salah satu penyangga lumbung pangan nasional.
“Yang jelas kami selalu termotivasi dengan apa yang diarahkan Bapak Menteri bahwa dalam kondisi apapun petani kami tetap tangguh. Insya Allah hasil produksi kami bisa ditingkatkan lagi dari peringkat 8 menjadi peringkat 7. Kami yakin bisa karena Pandeglang adalah daerah penghasil padi terbaik di wilayah Banten,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa tingginya produktivitas di wilayah Banten merupakan bukti bahwa kondisi beras saat ini dalam keadaan melimpah. Karena itu dia berharap, Banten menjadi salah satu penyumbang beras terbesar di tingkat nasional.
“Tahun 2022 provinsi Banten berada di peringkat ke 8 penghasil beras nasional. Saya kira ini berkat kerja keras semua pihak, baik dari pak gubernur, bupati dan para kadis yang langsung ke lapangan. Alhamdulillah beras kita melimpah karena produksi di Pandeglang mencapai 6 ton per hektar,”. Ungkapnya.
Lebih lanjut, Suwandi berharap Provinsi Banten menambah lebih banyak angka Kredit Usaha Rakyat sebagai salah satu jalan bagi kemajuan usaha tani di wilayah Pandeglang. Penggunaan KUR, menurut Suwandi bisa menjadi solusi pasti atas meningkatnya produksi.
“Tahun lalu KURnya 105 triliun dan ini naik 2-3 kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Karena itu saya berharap segera diakses KURnya untuk memberikan fasilitasi kepada petani yang kesulitan modal sehingga proses produksi bisa berjalan dengan baik,”. Ungkapnya.
Lebih jauh Sebagai informasi, panen raya di Banten dilakukan serentak di beberapa lokasi sentra seperti di Keltan Berdikari 27 ha, Desa Margagiri 220 ha dan Kecamatan Pagelaran 1.718 ha dengan penggunaan varietas inpari 32 dan rata-rata produksi mencapai 6 ton per ha.