Stok Pangan di Sleman Aman, Harga Tinggi karena Pasokan dari Luar DIY

oleh -41 views
TPID Sleman
TPID Sleman dan DIY memantau stok pangan di sebuah swalayan di Sleman, Rabu (14/12/2022). (Panennews.com/Hernawan)

Panennews.com – Jelang Natal dan Tahun Baru, stok pangan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipastikan aman. Namun harga sejumlah komoditas naik lantaran dipasok dari luar Sleman dan DIY.

Hal itu mengemuka saat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sleman dan TPID DIY melakukan pantauan ketersediaan bahan pangan pokok di Pasar Prambanan dan Lotte Mart, Sleman, Rabu (14/12/2022).

Langkah ini sebagai upaya untuk mengetahui kondisi harga bahan pangan pokok menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekda DIY Yuna Pancawati, menyatakan stok pangan di akhir tahun ini aman. “Secara garis besar, komoditi tersedia sampai Natal dan Tahun Baru. Jadi masyarakat jangan terlalu panik, karena ketersediaan bahan baku sudah tercukupi,” kata Yuna.

Yuna mengakui ditemukan beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan harga. Namun, kata dia, ada pula komoditas yang harganya turun.

Baca Juga :   Mie Instan Ditarik Di Taiwan, BPOM Harus Segera Uji Sampling

Di Pasar Prambanan, Yuna merinci, minyak goreng dijual Rp 15.000 per liter, daging ayam Rp 35.000 /kg, bawang putih Rp 24.000/kg, cabe rawit hijau Rp 58.000/kg, dan telur ayam Rp 29.000/ kg,

Adapun di swalayan Lotte Mart, minyak goreng Rp13.700/liter, cabe merah keriting Rp44.500/kg, dan telur ayam Rp29.600/kg.“Ada beberapa komoditas yang naik, tetapi ada beberapa komoditas yang turun, seperti telur,” ucap Yuna.

Adapun Staf Ahli Bupati Sleman Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Heru Saptono, menyoroti masih banyaknya bahan pangan, terutama beras, yang berasal dari luar daerah DIY dan Sleman. Hal ini, menurut Heru, menjadi salah satu sebab tingginya harga bahan pokok.

“Tadi masih ada barang yang dikirim dari luar daerah DIY dan Sleman. Ini tentu memperpanjang rantai distribusi, sehingga harga akan menjadi lebih mahal,” ujar Heru.

Baca Juga :   Pedasnya Harga Cabai Rawit, Bikin Pedagang Di Kabupaten Batang Menjerit

Untuk itu, ia mengimbau agar para pedagang dapat lebih memaksimalkan bahan pangan yang berasal dari petani lokal untuk meminimalkan biaya distribusi.

“Bagaimana pedagang pasar diupayakan mendapatkan barang dari lokal (dari DIY), seperti telur tadi yang sudah dari lokal. Itu salah satu cara kita untuk memotong rantai distribusi yang panjang sehingga harganya tidak terlalu tinggi,” ucap Heru.

Hal ini juga nantinya akan berdampak positif bagi para pengusaha lokal dan menyumbang pertumbuhan ekonomi di DIY, khususnya di Sleman.

“Pertumbuhan ekonomi yang ada di lokal akan berkembang. Sehingga, ketika ada inflasi, namun diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi, itu akan tidak begitu terasa inflasinya,” tutur Heru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.