Panennews.com – DDOROCARE merupakan sebuah komunitas pemuda di Desa Sintung, Pringgarata, Lombok Tengah, NTB yang fokus bergerak dalam bidang lingkungan untuk melakukan edukasi, pemberdayaan, dan pengelolaan sampah di lokasi wisata.
Komunitas ini berdiri sebagai ikhtiar untuk merawat, menjaga, dan mewariskan wisata yang asri dan berkelanjutan, serta mewariskan bumi yang layak huni untuk generasi selanjutnya.
Wakil Gubernur (Wagub) NTB Hj Rohmi Djalilah menyatakan apresiasi yang luar biasa untuk komunitas tersebut yang peduli pada lingkungan.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan. Aksi itu tidak dilihat besar kecilnya, karena sekecil apapun dia tetap memberikan dampak selama kita konsisten,” Ujar Wagub.
Sebagaimana diketahui, NTB telah menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan. Pemprov NTB terus berikhtiar untuk menjaga lingkungan, terutama melalui pengolahan sampah yang baik dan benar.
Karena itu Pemprov NTB sangat mendukung mendukung program-program pengolahan sampah DDOROCARE di Desa Sintung. Diharapkan ke depannya, Desa Sintung dapat menjadi Desa Wisata Kampung Iklim, sehingga para wisatawan yang datang, tidak hanya sekedar menikmati alam Lombok, NTB, tetapi juga belajar tentang pengolahan sampah.
“Alhamdulillah, Provinsi NTB memiliki komitmen kuat Untuk pembangunan sustainable development. InsyaAllah, dengan kesadaran kita bersama, Desa Sintung menjadi desa wisata kampung iklim, wisatawan datang bukan hanya melihat keindahan alam, tapi sekaligus belajar untuk mengolah sampah dan menjaga lingkungan,” tutur Wagub.
Sementara itu, founder DDOROCARE, Desa Sintung, Muhamad Wahyu Rosadi menyatakan, bahwa program inisiasi dari DDOROCARE diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan sampah di Desa Sintung, untuk mendukung terwujudnya Desa Wisata Kampung Iklim.
“Inisiasi-inisiasi ini diharapkan bisa coba diterapkan di masyarakat sehingga permasalahan sampah bisa clear, terutama di desa Sintung yang akan jadi desa wisata. Jadi dengan inisiasi ini, tidak hanya desanya yang maju tapi juga pengelolaan sampahnya,” kata Wahyu.
Lebih lanjut, Abdul Aziz, yang merupakan salah satu perwakilan mahasiswa dari 26 kampus di Indonesia berharap dengan adanya inisiasi dari DDOROCARE, Desa Sintung akan menjadi desa wisata yang tidak hanya berfokus terhadap pengadaan fasilitas tetapi juga menawarkan konsep edukasi pariwisata terkait pengolahan sampah.
“Harapan kami dengan segala konsep dan pengemasan yang ada, Dusun Esot, Desa Sintung akan menjadi sebuah desa wisata kampung iklim yang baru, tidak hanya pengadaan fasilitas, tetapi juga menawarkan sebuah daya tarik wisata tentang bagaimana pengelolaan sampah,” ujar Aziz.