Panennews.com – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan minyak makan merah tidak dapat diproduksi oleh koperasi petani sawit sebagaimana tertuang dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 9098:2022 untuk minyak makan merah yang diterbitkan beberapa bulan lalu.
“Pada kesempatan pada konferensi sebelumnya dikatakan DED (Detail Engineering Design) sudah selesai, SNI juga telah diterbitkan dan ini secara khusus menyebutkan minyak makan merah hanya diproduksi oleh koperasi,”.Ungkap Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM Ahmad Zabadi dalam Konferensi Pers Minyak Makan Merah di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa (08/11/2022).
“Sehingga ke depan nanti berjalan produksi kita, maka tentu tidak boleh di luar koperasi petani sawit punya produk yang sama karena khusus koperasi petani sawit Indonesia. Kalau ada produk yang dihasilkan nonkoperasi bisa dipastikan ilegal karena SNI bilang khusus produksi koperasi,”. Ungkap Zabadi.
Selain itu, Zabadi menambahkan, saat ini piloting pembangunan pabrik minyak makan merah sudah dilakukan di tiga titik yakni di Kabupaten Asahan, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.
Piloting ini dilakukan melalui kerja sama dengan PTPN III yakni Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Tiga lokasi tadi sedang berproses untuk pembangunan pabrik minyak makan merah yang terletak dekat dengan pabrik PPKS. Sehingga suplai CPO untuk minyak makan merah tidak lagi memerlukan logistik yang memakan waktu karena hanya 100 meter rata-rata sehingga hanya perlu dialiri pipa saja. Sekarang dengan proses terpasang,” kata Zabadi.
Dia juga menambahkan meskipun di Sumatra saat ini tengah curah hujan yang tinggi, dapat dipastikan pembangunan piloting pabrik minyak makan merah masih berjalan sesuai jadwal sehingga pada Januari 2023 akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Peneliti Hilirisasi PPKS Frisda Rimbun Pandjaitan menjabarkan bahwa minyak makan merah memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak, khususnya dalam kandungan pro vitamin A dan vitamin E. Kandungan ini dikatakan tidak dimiliki oleh minyak makan lain di dunia.
“Ini hampir tidak dipunyai di manapun di dunia, hanya minyak sawit yang punya. Lebih banyak lagi. Selain itu mengandung fitosterol dan squalen yang mengatur metabolisme antara lemak jahat dan baik sehingfa jadi ada balancing,”. Tutup Frisda.