Anti Mainstream, Kisah Sukses Petambak Koi Asal Bumi Mina Tani

oleh -134 views
Bisnis ikan koi Pati
Zunaidi memantau proses pemijahan ikan hias koi di kolam terpal di sisi rumahnya. (Panennews.com/Ahmad Muharror)

Panennews.com – Terkadang keluar dari zona nyaman adalah suatu hal yang berat, tetapi jika dilakukan penuh keikhlasan, bisa mendatangkan cuan. Mungkin seperti itulah gambaran yang dilakoni oleh Zunaidi (30).

Disaat mayoritas warga Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berbondong-bondong untuk memelihara ikan bandeng, nila salin, windu, atau vaname. Pemuda satu ini, malah memilih untuk membudidayakan ikan hias koi.

Tentu hal ini bukan suatu yang lumrah bagi petambak yang berada di pesisir Pantura Timur Jateng. Meski begitu, tak mengurungkan niatnya untuk konsisten membudidayakan ikan bernama ilmiah Cyprinus rubrofuscus sejak tahun 2016. Hasilnya, pundi-pundi rupiah mengalir deras.

Sejumlah jenis ikan koi juga telah berhasil ia kembang biakkan. Sebut saja Shiro, Showa, Tanco Shankei, Doitsu, Kohaku, Sanke, Goromo, Chagoi, Shuhui, hingga Shiro Utsuri.

Zunaidi menjelaskan, untuk proses pemijahan, pembibitan, indukan, penyortiran, dan karantina difokuskan pada kolam terpal yang terletak di samping pekarangan rumah. Sementara proses pembesaran dilakukan di area pertambakan.

“Saya sejak kecil suka dengan hias, utamanya ikan koi. Kali pertama membudidayakan itu tahun 2016. Cuman karena belum tahu trik dan cara merawatnya, akhirnya banyak yang mati,” ujarnya saat ditemui dikediamannya, Sabtu (26/11/2022).

Baca Juga :   Prospek Menjanjikan Bisnis Ikan Oscar, Cuan Mengalir Deras

Dari kegagalan demi kegagalan yang dialaminya, tidak malah membuat Zunaidi berputus asa dalam berproses, melainkan melecutnya untuk mendalami dan menekuni untuk memelihara ikan hias asal Negeri Sakura.

“Saya terus belajar, baik belajar dari pengalaman maupun dari para peternak lain. Dari situ, perlahan saya memahami karakter ikan, proses pijah, proses pertumbuhan, treatment, pakan yang baik dan sebagainya,” tuturnya.

Menurut Zunaidi, perawatan ikan koi sebenarnya cukup simpel. Dengan catatan, tahu sistem filtrasi air, kualitas, dan keasaman air (pH). Baginya ini adalah hal yang paling mendasar untuk diketahui, agar ikan terhindar dari jamur dan bakteri.

Di saat pamor ikan koi mulai naik di penjuru Nusantara, iapun kerap mengikuti kontes ikan koi di berbagai daerah. Hasilnya sejumlah trofi kejuaraan berhasil ia kantongi. Sebagai bukti kerja kerasnya selama ini.

Zunaidi mengungkapkan, untuk harga ikan koi koleksinya dijual bervariasi mulai ribuan hingga puluhan juta rupiah. Tergantung size (ukuran), jenis, pola motif, warna, dan khususnya kualitas (grade).

Baca Juga :   Kendalikan Inflasi, Gubernur Jatim Terus Gelar Pasar Murah Di Sejumlah Daerah

“Kalau bibit (burayak) koi saya jual ribuan rupiah. Kalau untuk yang kualitas beda, ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Kalau pernah ikut kontes kita jual puluhan juta rupiah. Kata orang sih relatif murah,” jelasnya.

Tidak hanya sampai di situ, Zunaidi juga telah memproduksi sendiri pakan (pelet) koi pada tahun 2019. Hanya saja, untuk skalanya masih kecil. Sehingga produk pakan koi ini masih terbatas di pasaran.

Apalagi, ia tidak memasarkannya secara terbuka. Dan, hanya dijual kepada penghobi dan peternak lain yang menjadi kenalannya.

“Hanya pasaran lokal, belum merambah toko-toko perlengkapan ikan. Kendalanya ada diperalatan sama bahan baku,” terang Zunaidi.

Disebutkan, pakan buatannya cukup diminati di kalangan penghobi. Lantaran mampu mencerahkan warna dan memontokkan bodi ikan kesayangan.

“Untuk kualitas pakan buatan saya, Insyaallah berani bersaing. Harganya terjangkau lah, beda jauh dengan harga pakan di pasaran. Satu kilogramnya kita bandrol Rp 50.000 rupiah saja,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.