Panennews.com – Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Padang Abdur Rohman menegaskan quality assurance merupakan jaminan mutu dan kualitas pada produk perikanan.
Karenanya, dia terus mengedukasi masyarakat di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat untuk ikut menjalankan prinsip-prinsip quality assurance.
“Quality assurance adalah rangkaian kegiatan pengendalian proses produksi secara sistematis untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi syarat/standar mutu melalui verifikasi terhadap penerapan standar teknis di unit usaha,” kata Rohman saat sosialisasi “Quality Assurance” kepada pembudidaya ikan mas di Balai Benih Ikan (BBI) Beringin Rao Kabupaten Pasaman, Kamis (7/4/2022).
Rohman menambahkan, melalui edukasi dan sosialisasi, dia berharap Kampung Budidaya Ikan Mas semakin dikenal lantaran menghasilkan produk berkualitas dan bermutu. Dampaknya pun akan terasa ke masyarakat melalui peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kami ingin memperkuat kapasitas pelaku budidaya ikan mas di daerah setempat dalam memahami konsep Quality Assurance,” sambungnya.
Bekerja sama dengan Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Pasaman, Penyuluh Perikanan yang ada di Kabupaten Pasaman dan Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan (SSK) BKIPM, BKIPM Padang mendampingi masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang quality assurance.
Dia menyebut tahun ini, BKIPM juga menargetkan penerbitan 10.000 sertifikat cara penanganan ikan yang baik (CPIB) dalam rangka mendukung KKP Accelerate 2022.
CPIB, katanya lagi, menjadi bagian dari jaminan pangan yang merupakan tuntutan dan hak bersama yang harus didapatkan baik oleh produsen, konsumen maupun pemerintah.
Dia pun mengajak pembudidaya dan nelayan untuk turut memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa hasil tangkapannya memiliki mutu yang baik.
“Penerapan standar teknis di lokasi budidaya dibina oleh direktorat teknis di bidang budidaya maupun bidang penangkapan,” tutupnya.
