Panennews.com – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina kini mulai mengancam krisis pangan di Timur Tengah (Timteng). Kenaikan harga gandum yang melonjak tajam membuat kekhawatiran berbagai negara di Timteng mengenai pasokan gandum sebagai bahan baku makanan roti.
Saat ini, Rusia dan Ukraina merupakan penyuplai sekitar 14% produksi gandum di dunia. Meletusnya perang ini tentu langsung berdampak pada harga gandum yang mencapai 9,84 dollar AS per gantang.
Sementara itu di negara Timteng seperti Tunisia sendiri, mengutip dari Guardian, Rabu (9/3/2022), banyak orang yang mengantri untuk mendapatkan roti. Hal ini menyebabkan meningkatkan biaya hidup warga yang berada di sana.
Hampir setengah dari impor gandum Tunisia berasal dari Ukraina, dan invasi Rusia telah membuat harga gandum mencapai ke level tertinggi sejak 14 tahun terakhir. Meskipun Tunisia mengendalikan harga roti, orang-orang takut merasakan akan terjadinya krisis.
“Jika harga roti naik, itu berarti pemotongan di tempat lain. Kami membutuhkan roti.” ,” kata Ammani, salah seorang buruh harian di Tunisia.
Sementara itu, Yaman yang telah dilanda perang sejak 2014, mengimpor hampir semua gandumnya, dengan lebih dari sepertiganya berasal dari Rusia dan Ukraina . Hal ini sangat tergantung pada roti, yang dianggap membuat lebih dari setengah dari asupan rata-rata kalori untuk rumah tangga di sana.
Negara lainnya yang juga terdampak yaitu Lebanon. negara yang dilanda krisis ekonomi dengan inflasi yang mencapai rekor tertinggi, biasanya mengimpor lebih dari setengah gandumnya dari Ukraina.
Amin Salam, Menteri Ekonomi dan Perdagangan Yaman mengatakan bahwa negaranya itu memiliki gandum cukup untuk sebulan saja. Pihaknya juga sedang merencanakan alternatif pemasok lain yang bersedia membantu dalam impor dalam jumlah yang besar.
Sementara itu, negara lainnya yaitu Mesir juga merasakan hal yang sama. Bahkan negara Piramida tersebut sudah berencana untuk mengimpor gandum dari selain Rusia dan Ukraina.
Seorang juru bicara pemerintah Mesir mengatakan negara itu sedang mencari sumber gandum alternatif dan memiliki persediaan gandum strategis sebesar 5 juta ton. Ini akan memasok negara dengan gandum selama sembilan bulan.
“Mesir sedang mengerjakan rencana untuk mengimpor gandum dari sumber lain selain Rusia dan Ukraina, karena Mesir memiliki 14 negara yang disetujui untuk pasokan gandum, beberapa di antaranya berada di luar Eropa,” Ujar Nader Saad, juru bicara pemerintah Mesir dikutip dari Arab News melaui Word Gain, (Selasa, 1/3/2022).