Panennews.com- menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong kredit Usaha rakyat bagi petani untuk alat sistem pertanian (alshintan) karena sistem KUR Pertanian cukup baik dalam menopang peekonomian dan bagian usaha pemerintah dalam mendongkrak kesejateraan petani .
menurutnya pertanian adalah sektor yang menjadi andalan dan tulang punggung pemulihan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19. Dalam kurun dua tahun, kontribusinya cukup signifikan. Hal ini salah satunya didukung oleh potensi alam Indonesia yang memungkinkan berbagai komoditas tumbuh secara optimal. Sehingga sektor pertanian banyak diminati termasuk kalangan milenial karena menjanjikan keuntungan yang sangat besar.
“Pertanian itu sesuatu yang transcendence. Dekat dengan surga. Karena mengurusi nasib dan hidup matinya banyak orang. Kuncinya ada di manajemen. Selama manajemennya benar, pasti untung,” kata Mentan pada Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi (Rakorsin) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, Kamis (10/3).
hal ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Ekspor sektor pertanian tahun 2021 mencapai Rp 625,04 triliun, sedangkan di tahun 2020 sebessr Rp 451,8 triliun,” ungkap SYL .
Oleh karena itu, Mentan melanjutkan, dibutuhkan kerja sama yang kuat antar pihak, baik antar kementerian, pemerintah daerah dan pihak perbankan dalam pembiayaan.
“APBN kita terbatas, karenanya pemerintah menggulirkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR),” kata Mentan.
Dalam Rakorsin tersebut, ditandatangi juga pakta integritas pelaksanaan Taxi Alsintan antara Kementan, perbankan dan pelaku usaha yang bergerak di alat mesin pertanian. Salah satu perbankan yang hadir yaitu, Bank Sumsel Babel yang dihadiri langsung Direktur Utama-nya, Achmad Syamsudin.
Sebagai informasi, Bank Sumsel Babel telah menjalankan KUR Alsintan dan dinilai cukup berhasil, harapannya ini menjadi role model untuk bank-bank daerah lain.
Mengenai KUR sektor pertanian ke depan, Mentan berharap komitmen perbankan untuk mempermudah penyerapan KUR dengan program kemitraan dan offtaker secara klasterisasi sesuai kebutuhan. Lanjutnya, ia mencontohkan, KUR untuk pembangunan gudang, silo dryer, atau Alsintan.
“Kerjasama lintas kementerian dan lembaga juga harus ditingkatkan dalam rangka pendampingan dan pembinaan sehingga penyaluran KUR tepat sasaran,” pungkasnya.
Serapan KUR sektor pertanian tahun 2020 diketahui mencapai 1,9 juta debitur dengan realisasi kredit Rp 55,30 triliun dari target Rp 50 triliun dan Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,03 perse