Panennews.com – Ada banyak jenis madu yang ada di pasaran. Selain itu, madu juga sangat dikenal sebagai obat tradisional sejak dahulu kala. Nutrisi dari cairan yang dihasilkan dari lebah ini dipercaya mampu berbagai penyakit. Mengkonsumsi madu dapat menangkal radikal bebas, meningkatkan daya imun tubuh, mempercepat penyembuhan luka, meredakan batuk, dan masih banyak manfaat lainnya.
Akan tetapi jika dilihat dari proses lebah memproduksi madu, secara garis besar terbilang mempunyai dua cara. Pertama dengan cara diternak dan kedua memproduksi secara alami di alam atau hutan. Namun apakah hal ini memang berbeda dari madu yang dihasilkan?
Perbedaan yang cukup menonjol yaitu dari spesies lebahnya sendiri. Madu hutan diproduksi dari jenis lebah apis dorsata. Jenis lebah ini diklaim salah satu lebah madu di Asia yang paling produktif menghasilkan madu. Jenis lebah ini juga mempunyai ukuran yang cukup besar dan lebih menyukai memproduksi madu pada pohon yang tinggi.
Adapun untuk jenis lebah madu ternak akan lebih variatif spesiesnya. Misalnya saja seperti apis trigona, apis cerana, apis indica, dan lain sebagainya.
Perbedaan lainnya, jika lebah hutan cenderung akan mengambil nektar dari berbagai jenis tanaman di hutan. Sehingga hal ini akan mempengaruhi rasa madu itu sendiri. Rasa madu hutan akan cenderung susah ditebak. Adapun untuk madu ternak nektar yang diambil biasanya bersifat uniflora yang cenderung satu macam tanaman saja, sehingga dari segi rasa akan lebih mudah ditebak.
Dari segi sumber makanannyapun berbeda. Jika lebah ternak biasanya diberi sumber gula sebagai suplai makanannya. Maka lebah hutan cenderung mengambil sumber makanan langsung dari alam.
Selain itu, warna madu yang dihasilkan juga sedikit berbeda. Madu hutan akan kelihat lebih coklat kehitaman, sedangkan madu ternak akan lebih terlihat coklat keemasan.