Panennews.com – Kementerian Pertanian melalui unit kerjanya di Karantina Pertanian Tanjung Priok mencatat adanya peningkatan lalu lintas hewan ternak asal Kupang, Nusa Tenggara Timur yang masuk melalui wilayah kerjanya jelang perayaan Iduladha.
Dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST tercatat selama bulan Mei-Juni 2021 sebanyak 30 kali pengiriman dengan total 3.250 ekor sapi. Jumlah ini telah mencapai 80% volume pengiriman pada 2020 lalu yakni 4.027 ekor dengan total 39 kali pengiriman.
“Masih ada 1 bulan jelang Iduladha, dan permohonan pemeriksaan karantina yang sudah kami terima secara online juga terus masuk, ” kata Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok, Hasrul melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/6).
Menurut Hasrul, hewan ternak berupa sapi ini diangkut dari wilayah sentra di NTT menggunakan kapal khusus ternak, KM Camara Nusantara II. Dengan kapal yang memang didesain khusus berdasar dan berprinsip pada kesehatan dan kesejahteraan hewan atau animal welfare ini dapat meminimalisir berbagai risiko seperti stres atau bahkan mati, tambahnya.
Masih menurut Hasrul, meskipun komoditas ternak ini sudah dibekali sertifikat kesehatan dan hasil uji laboratorium, Pejabat Karantina Pertanian Tanjung Priok tetap melakukan pemeriksaan fisik. Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa hewan kurban tersebut sehat dan terbebas dari berbagai penyakit.
Secara teknis, dokter hewan karantina, Edi Sutanto menjelaskan bahwa hewan ternak yang masuk dari area asal telah dibekali sertifikat kesehatan dan hasil uji laboratorium yang menyatakan negatif penyakit Brucellosis, Anthrax dan Parasit Darah Tripanasoma.
“Kami pastikan lagi kesehatan fisiknya, untuk memastikan tidak adanya gangguan kesehatan setelah menempuh perjalanan jauh,” jelas Edi.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang menyampaikan bahwa arus lalu lintas hewan ternak dari wilayah sentra diseluruh tanah air menunjukan tren meningkat.
“Selain dari NTT, hewan ternak dari Bali dan Madura juga diminati. Kami akan melakukan peningkatan pengawasan agar kesehatan dan keamanan ternak ini dapat terjamin,” pungkas Bambang.