Dorong GRATIEKS, Banyumas Bentuk Tim Terpadu

oleh -50 views
Kementan 21042021_2
Dok. Kementan

Panennews.com – Karantina Pertanian Cilacap selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di Kabupaten Cilacap terus lakukan peningkatan sinergisitas dengan seluruh entitas baik unsur pemerintah daerah maupun pelaku usaha.

Tugas strategis ini dilakukan sejalan dengan tugas Karantina Pertanian Cilacap dalam melakukan pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan asal produk pertanian diwilayah kerjanya.

“Alhamdulilah dukungan pemerintah daerah dan juga pelaku usaha di Kabuapten Banyumas luar biasa,” Kepala Karantina Pertanian Cilacap, Dwi Astuti melalui keterangan tertulisnya, Rabu (21/4) di Cilacap.

Menurut Dwi, bersama dengan lima kepala dinas di Kabupaten Banyumas sepakat tindak lanjuti pengembangan potensi ekspor komoditas pertanian. Hal ini disepakati saat digelar acara temu koordinasi Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian, red) di Aula Karantina Pertanian Cilacap pada tanggal 15 April silam.

Baca Juga :   Resmi Dilantik, Presiden Prabowo : Swasembada Pangan Jadi Prioritas Utama Pemerintah

Masih menurut Dwi, pembentukan tim terpadu peningkatan ekspor komoditas pertanian tersebut akan melibatkan beberapa sumber daya manusia yang berkompeten sesuai bidangnya. Hasil rumusan tim terpadu diharapkan segera mendapatkan pengesahan dari Kepala Daerah Kabupaten Banyumas.

Pada kesempatan yang sama Dwi memaparkan data lalu lintas komoditas pertanian pada sistem perkarantinaan, IQFAST diwilayah kerjanya yang menunjukkan tren positif.

Pada tahun 2020, ekspornya lebih dari 1.000 ton dan 175 ribu meter kubik. Berbagai komoditas potensial dari wilayah Banyumas dan sekitarnya diantaranya sarang burung walet, gula merah, kemiri dan kayu olahan, jelasnya.

Baca Juga :   Jadi Solusi BBM Naik, Pemerintah Siapkan Program Solusi Solar Untuk Nelayan

Jaka Budi Santosa Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas yang juga hadir dalam forum tersebut menyebutkan bahwa pembentukan tim terpadu tersebut dimaksudkan untuk merumuskan tindak lanjut yang perlu dilakukan pemerintah daerah seperti tentang perumusan kebijakan, strategi, program serta langkah operasional peningkatan nilai tambah dan daya saing.

Menurut Jaka, upaya untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian harus dimulai dari perubahan pola pikir dari sumber daya manusia yaitu para petani itu sendiri. Serta perlunya program pendampingan dari pemerintah agar produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah, misalnya melalui perbaikan cara budidayanya, pengemasan dan pemasaran hasil pertaniannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.