Panennews.com – Telur puyuh tentu sudah menjadi lazim sebagai kudapan yang lezat. Tak hanya telurnya, sebagian yang lain juga menikmati daging dari burung ini.
Akan tetapi ternyata puyuh juga memiliki varian lainnya yang bukan untuk konsumsi, tetapi lebih kepada puyuh hias. Hal ini yang dilakukan peternak puyuh hias asal Tangerang, Andri Heriawanto (38).
Saat dihubungi Panen News melalui sambungan telepon, Andri menjelaskan untuk beternak puyuh hias sangatlah mudah. Perawatannya pun tidak sulit serta yang membuat puyuh hias ini dapat diternak oleh siapa saja karena tidak membutuhkan kandang yang besar.
“Perawatan puyuh hias itu mudah dan gampang, bahkan menurut pengalaman saya lebih sulit beternak ayam” jelasnya.
Selain itu, Andri melanjutkan untuk pakan puyuh juga tidak terlampau sulit. Pakan puyuh hias sama dengan pur ayam seperti pur-511 maupun jenis ayam lainnya.
“Untuk tambahan pakan bisa dengan biji-bijian, juwawut, maupun ulat” kata Andri.
Sementara itu, Andri menjelaskan kunci perawatan dalam puyuh hias ini terletak pada periode anakan. Untuk anak usia 0 – 1 bulan harus benar-benar diperhatikan.
“Paling pokok dan ekstra perawatan puyuh hias ini yaitu umur 0 sampai dengan 1 bulan. Kebersihan kandang dan kesehatannya juga harus dijaga” ujarnya.
Cara merawatan anakan yang terbaik, lanjut Andri, yaitu dengan memisahkan telur dari indukkannya ke dalam mesin pengatur suhu. Suhu antara 33 – 35 derajat celcius.
Adapun dari sisi kandangnya, burung puyuh hias ini sangatlah minimalis. Ukuran untuk puyuh hias sepasang bisa dibuat dengan ukuran 30×40 cm dengan ketinggian sekitar 30 cm.
Di kandang peternakannya yang berada di Desa Buaran Jati, Sukadiri, Kabupaten Tangerang ini, Andri mempunyai sekitar 400 ekor puyuh hias. Varian puyuhnya tersebut seperti puyuh Batu, Gonggong, maupun Bobwhite.
Untuk harga jualnya sendiri sangatlah variatif. Untuk jenis puyuh hias dengan warna mutasi dibanderol sekitar 1 juta rupiah.