Panennews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perdagangan komoditas tembakau di Provinsi Bali mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada bulan april hingga juni 2024.
Kepala BPS Bali, Endang Retno Sri Subiyandi menjelaskan ekspor produk komoditas tembakau pada mei 2024 senilai berkisar antara US$1,3 juta atau meningkat 28,04% dari bulan sebelumnya.
Jika dibandingkan dari bulan sebelumnya, ekspor tembakau yang tengah berjalan pada saat itu hanya berkisar antara US$ 4,364. Oleh sebab itu, pada bulan mei hingga juni ekspor tembakau kini meroket tajam.
“Tujuan ekspor tembakau ke sejumlah negara yang tengah dilakukan pada bulan mei lalu, kini meningkat merangkak naik. Dengan begitu, ekspor komoditas tembakau di Bali bisa terbilang meroket” ujar, Endang Retno Sri, di Bali, Kamis (04/07/2024).
Selain itu, BPS juga mencatat impor produk tembakau dan rokok pun tercatat meningkat pada bulan mei 2024. Jumlahnya bisa berkisar antara US$4,190 atau meningkat 16,77%.
Di samping itu, produk tembakau dan rokok pun tengah laris di sejumlah daerah Indonesia khususnya pada wilayah Bali. Oleh sebab itu, impor tembakau dan rokok pun juga meningkat.
“Selain ekspor yang meningkat, di Bali pun juga mengalami impor komoditas tembakau dan rokok meningkat. Hal ini karena kedua produk tersebut tengah laris di sejumlah daerah Indonesia, khususnya di Bali” lanjut Endang.
Sementara itu, Endang menjelaskan kondisi di Bali lebih cukup dominan pada komoditas ekspor dan impor produk tembakau. Ia berharap, dari ekspor dan impor komoditas tembakau ini dapat memajukan ekonomi di Bali.
Mengingat, menurutnya komoditas tembakau merupakan salah satu komoditas yang laris dan bisa memajukan ekonomi daerah bahkan bisa memajukan ekonomi berskala nasional.
“Bali lebih dominan ekspor dan impor komoditas tembakau, hal ini saya berharap dan semoga ekspor dan impor tembakau yang meningkat ini bisa memajukan ekonomi masyarakat di Bali” tutupnya.
