Tinjau Kawasan Tebu, Wapres Dukung Papua Selatan Jadi Pusat Industri Gula

oleh -9 views
Perkebunan-Tebu-di-Merauke-wapres
Foto : Dok. Setwapres

Panennews.com – Usai meresmikan Pencanangan Pembangunan Sentra Sarana dan Prasarana Pemerintah Provinsi Papua Selatan.

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengunjungi Kawasan Perkebunan Tebu Sermayam, Kampung Ngguti Bob, Kecamatan Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Selasa (04/06/2024).

Di lokasi tersebut, Wapres meninjau secara langsung laboratorium Investasi Pilot Project Perkebunan Tebu dan Green House.

Saat memberikan keterangan pers seusai peninjauan, Wapres menyampaikan bahwa dirinya mendukung Papua Selatan menjadi salah satu pusat industri gula. Sebab, sejauh ini kebutuhan gula nasional masih ditopang gula impor yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.

“Tiap tahun naik terus bahkan pada 2023 sampai 6 juta ton impor. Diperkirakan 2045 itu penduduk kita mencapai 300 juta orang. Jadi semakin banyak kita impor. Maka kita ingin Merauke ini kita kembangkan sebagai pusat pertanian, perkebunan, termasuk tebu,” terangnya.

Untuk itu, Wapres mengharapkan pengembangan perkebunan tebu, khususnya di Merauke dapat berhasil, bahkan hingga memiliki kadar gula di atas 11 persen seperti Australia.

“Australia sudah berhasil mengembangkan pabrik gula melalui penanaman tebu di sana. Bahkan rendemennya sudah sampai pada 11 – 12 persen. Nah kita di Jawa Timur itu baru sampai 6 – 7 persen,” ungkap Wapres.

Baca Juga :   Tinjau Kebun Tebu, Kementan Dorong Produksi Gula Nasional

“Kalau program ini berhasil, ini Merauke akan menjadi lumbung pangan, mengenai pertanian kita, perkebunan kita, di bidang salah satunya tebu, di samping juga beras,” tambahnya.

Sebelumnya, saat menyampaikan paparan, Pimpinan Proyek PT Global Papua Abadi (GPA) Totok Lestyo melaporkan bahwa di kawasan Perkebunan Tebu Sermayam nantinya akan dibangun pabrik gula dan bioetanol.

“Di sini rencana kita akan membuat 2,6 juta ton gula dan 244 juta liter bioetanol di Kabupaten Merauke, Papua Selatan,” sebutnya.

Bahkan lebih dari itu, sambung Totok, Papua Selatan pada perencanaan 2025 – 2029 diproyeksikan akan menjadi pusat pertanian, perkebunan, kelautan, dan pariwisata.

Terkait pengembangan perkebunan tebu, Totok menyampaikan bahwa wilayah Merauke tergolong baru untuk budidaya tebu, sehingga memerlukan benih unggul.

Untuk itu, pihaknya telah mendatangkan bibit dari Jawa Timur dan Australia untuk diteliti agar bisa ditanam dan dikembangkan di Merauke.

“Bibit mana yang pas dengan iklim, temperatur, dan curah hujan di wilayah Merauke. Kita sedang mencari,” imbuhnya.

Baca Juga :   Kemenperin Kembangkan Sentra Industri Sagu Di Wilayah Perbatasan

Lebih jauh, Totok menuturkan bahwa pada dasarnya kondisi alam Papua Selatan sangat potensial untuk mengembangkan tebu.

Salah satunya karena memiliki iklim dan cuaca yang terpengaruh oleh Australia yang telah terbukti sukses dalam pengembangan perkebunan tebu.

“Australia itu sukses sekali di dalam riset tebu. Kami yakin mungkin lima tahun lagi atau beberapa tahun lagi kita akan sama dengan kesuksesan Australia,” ungkap Totok optimis.

Sebagai informasi, pengembangan kawasan Perkebunan Tebu Sermayam merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung percepatan swasembada gula nasional dan bioetanol sebagai bahan bakar nabati.

Kawasan perkebunan yang dikelola PT Global Papua Abadi (GPA) tersebut mencakup wilayah seluas 506 hektar dengan nilai investasi sebesar Rp53,8 triliun.

Rencananya, lima pabrik gula dibangun di Merauke untuk mengolah tebu yang mencakup lahan seluas 490.000 hektar dalam satu ekosistem rantai pasok.

Untuk mendukung hal ini, GPA juga membangun fasilitas laboratorium di lokasi kebun pembibitan, yang menunjang riset dan kultur jaringan untuk menghasilkan bibit tebu unggul dan berkualitas, serta berfungsi sebagai pusat riset tebu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.