Pemkab Jepara Fokus Kembangkan Pengolahan Perikanan Berbasis Teknologi

oleh -8 views
IMG-20240621-WA0000-1536x864
Foto : Dok. Pemprov Jateng

Panennews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara menggandeng Sekolah Pascasarjana Undip, untuk melakukan pengembangan usaha perikanan dan pengelolaan kawasan konservasi di Kabupaten Jepara.

Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta menyampaikan, Jepara memiliki potensi perikanan yang luar biasa. Dari data yang diterimanya, terdapat 3.190 kapal dan perahu, yang digunakan 8.542 nelayan di Jepara. Selama 2023, hasil tangkapan ikan nelayan Jepara mencapai sekitar 15 ton.

Menurutnya, potensi tersebut harus dikembangkan melalui dukungan berbagai pihak, salah satunya sinergitas antara pemerintah dengan perguruan tinggi.

“Mei lalu, kita juga sudah teken kerja sama dengan LPPM Undip. Saya berharap, kerja sama berikutnya di bidang kelautan dan perikanan,” kata Edy, pada rapat inisiasi kerja sama tersebut, di Ruang Sosrokartono, Minggu (23/06/2024).

Baca Juga :   Dikucur Alsintan dan Sarpras, Petani Tembakau Full Senyum

Disampaikan, Undip sebagai perguruan tinggi terbesar di Jawa Tengah diharapkan dapat melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di Kabupaten Jepara.

Sehingga, paket teknologi yang dikerjasamakan berdampak luas bagi masyarakat, khususnya di bidang perikanan budidaya dan pengolahan hasil perikanan. Pihaknya telah menyiapkan lahan seluas dua hektare untuk budidaya ikan nila laut di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo.

“Saya harap, Undip memberikan kontribusi pemikiran dan teknologi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Jepara, Farikhah Elida menyampaikan, pemilihan lokasi tersebut berdasarkan Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP2K) Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga :   Traktor Robotik, Inovasi Teknologi Digital Bantu Petani Dalam Bajak Sawah

Beberapa lokasi di perairan Jepara dicadangkan sebagai kawasan konservasi, di antaranya perairan sekitar Ujung Piring, Mlonggo.

“Pengelolaan kawasan konservasi bukanlah hal yang mudah dilakukan, karena menyangkut aspek-aspek yang luas, baik biologis, ekologis, serta sosial ekonomis. Undip sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki segudang pemikir, menjadi harapan utama, agar upaya pengelolaan kawasan konservasi sesuai dengan arah yang benar,” ungkap Elida.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.