Guru Besar UGM: Teknologi IoT dan Big Data Potensial Dikembangkan di Sektor Pertanian

oleh -8 views
drone
Ilustrasi - Foto : Pixabay

Panennews.com – Indonesia belum sepenuhnya memaksimalkan pemanfaatan potensi teknologi Internet of Thing (IoT) dan Big Data secara maksimal terutama dalam bidang pertanian.

Padahal kedua teknologi ini dapat menciptakan solusi inovatif dan berdampak besar di bidang pertanian karena memungkinkan pemantauan dan analisis data secara real time.

Hal ini mengemuka dalam pidato pengukuhan Guru Besar Departemen Elektronika dan Instrumentasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ahmad Ashari, Selasa (25/6/2024).

“Teknologi IoT dapat digunakan dalam sektor pertanian dan kelautan untuk mengumpulkan data cuaca, kualitas tanah, atau kondisi laut yang kemudian dianalisis menggunakan Big Data untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan,” ujarnya.

Dalam pidato yang berjudul “Konvergensi Internet of Things dan Big Data, Manfaat dan Tantangannya” itu, Ahmad menuturkan bahwa konvergensi ini juga akan mendukung perkembangan Cyber-Physical Systems (CPS) yang berbentuk pemantauan dan kendali real time, optimasi proses dan kinerja, prediksi dan perencanaan, keselamatan dan keamanan, serta fleksibilitas dan adaptabilitas.

Baca Juga :   Panen Raya Padi Di Lombok Barat Capai Hingga 25 Hektare

Meskipun konvergensi keduanya memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan yang menurut Ahmad yang perlu diatasi. Salah satunya terkait data yang dihasilkan oleh perangkat IoT yang seringkali sensitif dan rentan terhadap serangan siber.

“Perlindungan terhadap privasi dan keamanan data menjadi kunci, baik selama proses pengumpulan, penyimpanan, maupun analisis agar tidak dieksploitasi oleh pihak-pihak yang bermaksud jahat, untuk mencuri data atau mengganggu operasi sistem,” papar Ahmad.

Tantangan lainnya, menurut dia, berkaitan dengan IoT yang menghasilkan volume data yang sangat besar, sehingga memerlukan infrastruktur dan kapasitas penyimpanan data yang besar pula.

Baca Juga :   Lampu Light Trap, Jadi Inovasi Strategi Hadapi Serangan Virus Akibat El Nino

Untuk itu, diperlukan biaya dan ketersediaan sumber daya komputasi yang memadai. Hambatan lainnya mencakup keterbatasan jaringan, kebutuhan akan pemahaman yang mendalam, serta keterampilan teknis yang canggih.

Ahmad menegaskan bahwa untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada diperlukan pendekatan yang holistik dan komprehensif, termasuk pengembangan infrastruktur yang kuat, kebijakan dan praktik keamanan yang ketat, serta investasi dalam pengembangan keterampilan dan kapasitas tenaga kerja yang relevan, termasuk di sektor pertanian dan kelautan.

“Dengan mengatasi tantangan yang ada, konvergensi IoT dan Big Data dapat memberikan manfaat besar bagi organisasi dan masyarakat secara keseluruhan, termasuk di bidang pertanian dan kelautan,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.