Petani Ketela di Pati Capai 19.794 Orang, Sayang Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi

oleh -19 views
Petani ketela di Pati, Jawa Tengah (Panennews.com/Ahmad Muharror)
Petani ketela di Pati, Jawa Tengah (Panennews.com/Ahmad Muharror)

Panennews.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, berupaya menjaga stabilitas komoditas tanaman pangan dan holtikultura.

Komoditas tersebut terdiri dari 9 (sembilan) macam, yakni padi, kedelai, jagung, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi, dan kakao.

Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dispertan Pati, Kun Saptono, kesembilan petani komoditas tersebut mendapatkan jatah pupuk bersubsidi.

Selain petani yang membudidayakan komoditas tersebut, maka tidak memperoleh pupuk bersubsidi.

“Yang berhak untuk petani tanaman pangan itu padi, jagung kedelai, untuk tanaman perkebunan tebu, tembakau, kopi. Kemudian untuk yang hortikultura bawang merah bawang putih cabai dan lain sebagainya. Selain petani itu tak mendapatkan (pupuk subsidi),” ucapnya, Kamis (19/12/2024).

Baca Juga :   Kementan Ajak Insan Pertanian Di Bone Capai Swasembada Pangan

Menariknya, petani ketela atau ubi kayu tak dapat jatah pupuk subsidi karena tak masuk komoditas utama yang digenjot pemerintah. Padahal petani yang fokus mengelola komoditas ketela cukup banyak.

Menurut catatan Dispertan Kabupaten Pati, jumlah petani ketela di Bumi Mina Tani sebanyak 19.794 petani. Luas lahan mereka 15.000 hektare.

“Di luar komoditas tersebut tak mendapatkan pupuk subsidi, termasuk petani ubi kayu (ketela). Hingga sekarang meraka belum mendapatkan supply pupuk dengan harga terjangkau dari pemerintah,” ujarnya.

Melihat situasi demikian, Dispertan Kabupaten Pati mengajukan permintaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, bahkan pemerintah pusat supaya mengalokasikan pupuk bersubsidi kepada petani ketela, terutama di Kabupaten Pati.

Baca Juga :   Gibran Sebut Pupuk Jadi Kunci Tingkatkan Produktivitas Pertanian

“Kami menyurati Dinas Provinsi Jawa Tengah bahkan sampai Presiden saat itu, tetapi belum direspon,” ungkapnya.

Apabila petani ketela tetap sulit membeli pupuk non subsidi, maka ia menyarankan mereka beralih ke pupuk organik.

“Bila petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, terkhusus petani ubi kayu, maka kami dorong menggunakan pupuk kompos sebagai alternatif. Jika tidak ada pilihan lain, maka mereka harus cari pupuk non subsidi,” kata Kun.

Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati mengalokasi pupuk subsidi sebesar 68.658.069 kilogram, meliputi Urea, NPK, dan NPK kakao. Pupuk disalurkan bagi 119.939 petani yang tergabung di 1.660 kelompok tani (poktan) di 391 desa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.