Panennews.com – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan pemeriksaan dan pengawalan terhadap importasi 50 ekor bibit sapi perah bunting asal Australia yang mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa kemarin.
Secara terpisah Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean menyampaikan Barantin bekerja guna memastikan kesehatan dan kesejahteraan hewan (‘animal health & walfare’) dipenuhi oleh semua mitra sejak di ‘border’ dan selama di instalasi Karantina.
“Tentunya kami Badan Karantina Indonesia mengawal program strategis pemerintah melalui penjaminan kesehatan hewan, kesejahteraan hewan dan digitalisasi pelayanan yang akuntabel, sehingga swasembada pangan dan pemenuhan gizi masyarakat dapat terdukung dengan baik,” ujar Sahat dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, pemasukan sapi impor asal Australia ini merupakan bagian dari program makan bergizi gratis untuk penyediaan susu maupun daging sapi.
“Pemasukan sapi perah bunting sebanyak 50 ekor ini mengawali program ketersediaan daging dan susu sekaligus swasembada pangan kabinet Merah Putih,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, yang turut hadir menyambut kedatangan bibit sapi tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Karantina Hewan Barantin, Sriyanto menegaskan Karantina hadir mulai dari ‘pre-border’, ‘border’, dan ‘post-border’.
Adapun itu guna memastikan bibit ternak yang masuk ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) aman dan bebas Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK).
“Hewan ternak ini akan kami lakukan serangkaian tindakan karantina hewan dan penerapan masa karantina di Instalasi Karantina Hewan. Kemudian pengujian laboratorium untuk memastikan sapi perah bibit tersebut sehat,” jelas Sriyanto.
Lebih jauh, Sriyanto menekankan bahwa Karantina memiliki peran strategis dalam menjamin kesehatan dan kesejahteraan hewan dari 50 ekor sapi perah yang menjadi kloter pertama dari target pemerintah untuk melakukan pemasukan satu juta ekor selama 5 tahun. Dalam mendukung realisasi swasembada pangan dan program makan bergizi.
“Karantina menjamin seluruh kesehatan sapi perah impor ini, adapun upaya ini dilakukan agar program makan bergizi gratis berjalan sukses dan dapat direalisasikan dengan lancar” tutupnya.