Datangnya Impor Sapi Perah Bunting, Kementan Percepat Program MBG

oleh -5 views
6dfc06b4-5392-4b98-b415-8a32472b3d71
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Sebagai bagian dari upaya peningkatan produksi dan populasi sapi perah serta pemenuhan gizi nasional, Pemerintah menyambut kedatangan 50 ekor sapi perah indukan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang minggu lalu.

Sapi perah bunting berkualitas ini didatangkan dari Australia dan akan mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak Indonesia melalui susu

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Agung Suganda menegaskan bahwa kedatangan perdana sebanyak 50 ekor sapi perah indukan oleh pelaku usaha sebagai bentuk komitmen pemerintah dan investor dalam melakukan upaya peningkatan populasi sapi perah, termasuk kambing dan domba perah.

Hal ini juga merupakan target yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian, pada tahun 2025 sesuai dengan arahan Mentan Amran sebanyak 200 ribu ekor sapi perah.

“Ini merupakan komitmen mitra peternakan (red-pelaku usaha) yang saat ini membantu pemerintah dalam mendatangkan sapi perah dari luar negeri untuk meningkatkan populasi sapi dan produksi susu nasional dalam rangka mendukung program makan bergizi dan minum susu yang dicanangkan oleh Bapak Presiden,” ungkap Agung, Sabtu (07/12/2024).

Lebih lanjut ia katakan, ternak yang didatangkan merupakan indukan sapi perah jenis Friesian Holstein dengan kualitas tinggi sehingga diharapkan memiliki kemampuan dengan produktifitas tinggi.

Baca Juga :   Kunjungi Merapi Farm, Utusan Jokowi: Peternak Jadi Ujung Tombak Ketahanan Pangan

“Ternak ini merupakan ternak bibit yang diharapkan mampu menghasilkan susu dengan produktifitas yang baik”, imbuhnya.

Dalam menjamin kesehatan hewan yang masuk ke Indonesia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia guna memastikan kesehatan hewan.

“Bahwa ternak perah yang akan masuk ke Indonesia harus dalam kondisi sehat dan memenuhi standar kesehatan hewan nasional,” ujar Agung.

Sebagai informasi, ternak yang masuk hari ini melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta berasal dari Australia, secara rinci terdiri dari 50 ekor sapi perah indukan jenis Friesian Holstein, domba dorper sebanyak 400 ekor dan kambing saanen sebanyak 200 ekor.

Deputi Bidang Kesehatan Hewan, Badan Karantina Indonesia, Sriyanto mengatakan bahwa Barantin mendukung upaya pemerintah dalam rangka peningkatan produksi dan populasi sapi perah. Pihaknya memastikan terkait jaminan kesehatan hewan pada saat kedatangan.

“Kami melakukan pemeriksaan secara dokumen, lalu akan melakukan karantina selama 14 hari, serta melakukan pemeriksaan laboratorium dan uji sampel untuk memastikan bahwa sapi, kambing dan domba yang datang dalam kondisi sehat”, ujarnya.

Baca Juga :   Mentan Amran : Pengambilan Solar Subsidi Petani, Cukup Tanda Tangan Kepala Desa

Ia jelaskan bahwa kedatangan ternak ini memiliki proses yang cukup panjang sebelum akhirnya bisa didatangkan ke Indonesia.

“Sebelum ternak dikirim ke Indonesia, kami juga memastikan alat angkut maupun keselamatan terpenuhi. Sehingga pada saat tiba, kondisi ternak ini memiliki kondisi yang sehat dan baik”, jelas Sriyanto.

Sementara itu Dicky Adikelana Adiwoso, dari PT. Juang Jaya Abdi Ahli sebagai pelaku usaha yang mendatangkan ternak ini menyampaikan apresiasinya kepada Ditjen PKH Kementan serta Badan Karantina Indonesia yang telah mendukung upaya pemasukan ternak ke dalam negeri.

“Terima kasih atas dukungannya, kami datangkan sapi perah ini untuk di kandang kami yang berada di Lampung, dimana kami juga sebelumnya juga memiliki peternakan sapi potong. Jadi ini adalah awal bagi kami untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi susu nasional”, ucap pria yang biasa disapa Dicky.

Dengan langkah ini, pemerintah dan para pelaku usaha telah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan produksi dan populasi sapi perah, bahwa dengan dukungan semua pihak, harapannya target swasembada pangan khususnya susu dan daging sapi dapat tercapai dalam waktu lima tahun ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.