Panennews.com – Kelinci merupakan jenis hewan peliharaan yang memiliki tampilan lucu dan menggemaskan. Namun, hewan peliharaan ini begitu rentan terhadap berbagai serangan penyakit.
Salah satu penyakit yang kerap mengintai kelinci yaitu penyakit scabies. Penyakit ini biasanya menyerang hewan tersebut pada usia dini hingga beranjak dewasa.
Pada umumnya, scabies yang menyerang kelinci biasanya disebabkan oleh tungau parasit Sarcoptes Scabiei. Parasit ini dapat menempel pada kulit kelinci, sehingga bisa terinfeksi.
Lebih lanjut, penyakit ini disebabkan juga karena imun tubuh kelinci yang cenderung melemah. Jika imun tubuh melemah, biasanya akan lebih mudah terkena penyakit tersebut.
Adapun gejala yang ditimbulkan pada penyakit scabies biasanya kulit kelinci akan mengalami gatal-gatal cukup serius. Kondisi ini, bisa membuat kulit kelinci menjadi iritasi.
Bahkan yang lebih parahnya lagi, penyakit ini dapat merusak kulit kelinci menjadi merah cenderung membiru. Hal ini yang melatarbelakangi rusaknya bagian kulit pada kelinci.
Selain itu, terjadinya kerontokan pada bulu juga menunjukkan gejala pada penyakit scabies. Pasalnya, parasit tersebut dapat menjalar ke bagian tumbuhnya bulu sehingga membuat bulu tidak optimal pertumbuhannya.
Lebih jauh, penurunan nafsu makan juga jadi gejala dari penyakit scabies. Lantaran kulit yang gatal dan membuat kurang nyaman kelinci jadi fokus utamanya. Kendati demikian, hal tersebut dapat menurunkan nafsu makan kelinci.
Sementara itu, dampak buruk yang diberikan pada penyakit scabies yaitu terjadinya kerusakan kulit pada seluruh tubuh kelinci. Bahkan juga bisa merusak pertumbuhan bulu pada kelinci.
Tak hanya itu, berat badan yang turun drastis juga jadi dampak buruk bagi kelinci. Jika rusaknya kulit kelinci hingga penurunan berat badan yang drastis, bisa menyebabkan kelinci tersebut mati secara mendadak.