Makan Bergizi Gratis, Bapanas Tekankan Pemanfaatan Pangan Lokal

oleh -14 views
ilustrasi beras
Ilustrasi Beras - Foto : Dok. Istock

Panennews.com – Dalam upaya mengatasi tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks, Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus mengoptimalkan kolaborasi berbasis sinergi pentahelix untuk menjaga stabilitas pangan yang berkelanjutan.

Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas, Nita Yulianis, dalam dialog Forum Merdeka Barat (FMB9) yang bertema “Makan Bergizi Gratis, Pasokan Pangan Cukupkah?” menjelaskan bahwa pengelolaan pangan merupakan isu strategis yang memerlukan koordinasi lintas sektor.

“Sinergi pentahelix merupakan langkah kunci dalam memastikan bahwa rantai pasok pangan tetap stabil, mulai dari produksi hingga konsumsi, terutama untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujar Nita, Selasa (12/11/2024).

Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama melalui program-program yang mengutamakan pemenuhan gizi yang seimbang dan merata.

Salah satu upaya besar yang diluncurkan merupakan pemanfaatan cadangan pangan nasional untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis.

Baca Juga :   Stabilkan Harga Beras, Penggilingan Padi Punya Peran Strategis

Nita menegaskan untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program tersebut, Bapanas mengingatkan pentingnya memastikan kualitas dan jumlah pangan yang akan didistribusikan sesuai dengan kebutuhan di setiap wilayah.

“Penyediaan pangan untuk program ini adalah hal yang sangat krusial. Arahan Kepala NFA agar kami (Bapanas)bersama dengan dinas yang menangani urusan pangan di seluruh daerah, terus berkolaborasi untuk memastikan kebutuhan pangan di setiap titik dapat dipenuhi dengan baik,” tambah Nita.

Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto juga menjadi bagian dari upaya mengatasi masalah gizi dan stunting, khususnya di daerah-daerah rentan pangan seperti Papua.

Selain itu, Bapanas juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan pangan lokal dalam program ini, dengan mengoptimalkan potensi daerah masing-masing.

“Kearifan lokal harus diperkuat. Setiap daerah harus mengembangkan pangan unggulan sesuai dengan potensi mereka, agar kita tidak terlalu bergantung pada bahan pangan yang diimpor dari luar wilayah,” ujar Nita, seraya menekankan bahwa konsumsi pangan lokal adalah kunci untuk meningkatkan ketahanan pangan berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga :   Panen Raya Di Subang, Presiden : Bisa Tambahkan Cadangan Beras Kita

Lebih lanjut, Nita menekankan pentingnya kemandirian pangan dalam menjaga ketahanan pangan nasional, sehingga Indonesia tidak terlalu bergantung pada impor.

Berdasarkan data USDA 2022, Indonesia menduduki posisi keempat sebagai produsen beras terbesar dunia, dengan kontribusi sebesar 6% terhadap total produksi beras global.

“Kami berupaya agar ketahanan pangan nasional tidak hanya bergantung pada impor, tetapi lebih banyak bersumber dari produksi dalam negeri. Peningkatan produksi pangan lokal menjadi hal yang sangat penting, baik untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih kuat, maupun untuk menjaga keseimbangan ekonomi nasional,” tambah Nita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.