Panennews.com – Memiliki potensi yang menjanjikan, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) membuka dialog interaktif potensi ekspor sarang burung walet (SBW) dari Kepulauan Riau.
Menurut Herwintarti, Kepala Karantina Kepri menjelaskan bahwa tujuan kegiatan tersebut merupakan pembuka ruang diskusi tentang optimalisasi potensi ekspor SBW baik dari sisi regulasi maupun tahapan proses persyaratan ekspornya.
“Dari data sertifikasi karantina, Januari sampai Agustus ekspor SBW dari Kepri sebanyak 2.350 kilogram,” ungkap Herwintarti, Senin (18/11/2024).
Menurutnya harga pasar ekspor SBW bervariasi mulai dari 11 juta, 13 juta hingga 35 juta. China menempati urutan pertama yang memiliki harga beli tertinggi.
Sementara itu dari data sertifikasi karantina, negara tujuan ekspor SBW Kepri merupakan ke Singapura, Tiongkok, Australia, Amerika Serikat, dan Jepang.
“Ekspor ke China memang punya harga paling bagus, namun memang persyaratannya lebih detil, nah silakan, kita sudah ada protokol kerjasama dengan China terkait itu, kita siap bantu calon eksportir,” ungkap Herwintarti.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa tugas karantina dalam mendorong ekspor SBW adalah terkait pemenuhan persyaratan karantina yang diminta negara tujuan, juga memastikan komoditas ekspor tersebut sehat dan aman serta mempunyai sistem ketertelusuran yang baik.
Dengan demikian menurut Herwintarti, konsistensi serta nilai jual SBW makin baik. Hadir dalam acara tersebut Anes Doni, Direktur Manajemen Risiko Karantina Hewan, Jefridin Hamid, Sekretaris Daerah Kota Batam, serta masyarakat pelaku usaha SBW lingkup Kepri.
“Ini sesuai dengan visi dan misi Barantin ya, juga arahan pak Kepala Barantin Sahat M. Panggabean, dimana kita mendorong peningkatan ekspor dari pelaku usaha baru, khususnya UMKM,” pungkasnya.