Atasi Ancaman Sampah Laut, BRIN Luncurkan Teknologi Kapal Inovatif

oleh -5 views
KKP Akan Tambah Lagi Kapal Pengawas untuk Awasi Natuna
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Sampah laut (marine debris) menjadi salah satu ancaman terbesar bagi ekosistem maritim global. Terlebih, laut Indonesia saat ini memiliki banyak sampah di laut.

Dalam upaya mencari solusi itu, Handy Chandra, periset Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB) BRIN, mengusulkan inovasi kapal sebagai solusi utama.

Dalam acara EnviroTalk edisi ke-39, ia memaparkan beragam inovasi kapal yang dirancang untuk mengelola sampah laut secara efisien, mulai dari kapal pemungut sampah hingga kapal dengan teknologi pengolahan di atas kapal (onboard processing).

“Teknologi modern memungkinkan kapal tidak hanya menjadi alat transportasi, tetapi juga sebagai solusi pengelolaan sampah laut yang langsung dan efektif,” ujar Handy dalam paparannya yang berjudul Vessel Innovation to Combat Marine Debris: APEC Lesson Learned, Kamis (21/11/2024).

Selain itu, Handy juga menekankan bahwa inovasi pada kapal (vessel innovation) dapat menjadi kunci dalam menangani sampah laut, terutama di negara-negara APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation).

Untuk itu, Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara, terutama di kawasan Asia-Pasifik, untuk mendukung adopsi teknologi ini secara luas.

Baca Juga :   KKP Terus Komitmen, Perkuat Integrasi Rencana Zonasi Tata Ruang Laut

Lebih lanjut, Handy memaparkan beberapa inovasi kapal yang telah diujicobakan, di antaranya Kapal Pemungut Sampah Laut (Marine Debris Collector Vessels), yaitu kapal yang dilengkapi dengan perangkat penyaring dan lengan mekanik untuk mengumpulkan sampah plastik dari perairan.

Ada pula kapal dengan sistem pengolahan Onboard, yaitu kapal dengan teknologi pengolahan sampah secara langsung di atas kapal, yang mengurangi pembuangan di darat.

Selain itu, ada juga kapal yang dikembangkan dengan memanfaatkan bahan ramah lingkungan berbahan dasar komposit ringan dan material yang lebih tahan lama.

Baca Juga :   Menko Luhut Ungkapkan Komitmen Kurangi Sampah Di Laut

Namun, Handy mengakui bahwa pengembangan teknologi kapal inovatif ini juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti biaya pengembangan teknologi yang tinggi, kurangnya regulasi pendukung, dan keterbatasan infrastruktur di beberapa negara.

Untuk mengatasinya, ia mendorong forum diskusi antarnegara di kawasan APEC guna berbagi pengalaman dan strategi implementasi inovasi kapal ramah lingkungan.

Selain persoalan teknologi, Handy juga menyoroti peran penting masyarakat dalam menjaga kelestarian laut.

Menurutnya, solusi inovasi ini tidak harus menggunakan kapal baru, kapal-kapal tradisional yang ada seperti kano juga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membersihkan laut.

Inovasi kapal ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk mengurangi sampah laut dan melindungi ekosistem maritim demi generasi mendatang.

“Harapannya, riset kita tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup Handy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.